Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Polhukam: Didalami, Keterkaitan Teroris Poso dengan Bom Bangkok

Kompas.com - 21/08/2015, 15:24 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, ia terus berkoordinasi dengan Kepala Polri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti terkait pengejaran teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso di Poso, Sulawesi Tengah. Saat ini, tengah didalami apakah kelompok teroris Poso memiliki kaitan dengan ledakan bom yang terjadi di pusat kota Bangkok, Thailand. (Baca: Senjata Teroris di Poso Diduga dari Filipina Selatan)

"Apa ada kaitan dengan tempat lain dan apa juga berkaitan dengan (ledakan bom) kemarin di Bangkok dan sebagainya," kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (21/8/2015).

Pelaku peledakan bom di pusat kota Bangkok belum ditangkap. Banyak spekulasi mengemuka dan salah satunya adalah kecurigaan keterlibatan ISIS di balik serangan bom tersebut. Di Indonesia, pergerakan ISIS diduga mendapat dukungan dari kelompok Santoso. (Baca: Teroris yang Tewas Ditembak di Poso Diduga Bado Alias Osama)

Luhut mengungkapkan, jaringan teroris Poso memang menjadi target penangkapan kepolisian. Informasi mengenai upaya personel Brimob dalam melakukan pengejaran kepada jaringan teroris Poso akan terus diperbarui oleh Kapolri kepada Luhut.

"(Kelompok teroris) Poso memang kita lagi kejar. Saya dilapori (oleh Kapolri) mengenai pergerakan mereka," katanya.

Seorang anggota Polri atas nama Iptu Bryan Theophani tewas saat mengejar kelompok teroris di Poso. Bryan tewas saat polisi mengejar kelompok teroris di Poso, Sulawesi Tengah, Rabu (19/8/2015). Baku tembak tak terhindarkan dan Bryan dikabarkan tertembak di bagian perut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com