Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Nilai Pro-Kontra Sepeda dengan Harley Wajar Terjadi

Kompas.com - 17/08/2015, 12:41 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Agus Rianto menilai, pro-kontra publik atas peristiwa pesepeda menghadang konvoi Harley Davidson di Sleman, Yogyakarta, adalah hal wajar.

"Keadilan dalam konteks peristiwa ini sifatnya subyektif. Bagi kelompok yang ikut konvoi itu, mereka anggap adil karena sesuai dengan hukum. Tapi bagi masyarakat yang lain di luar itu, bisa jadi mereka anggap itu tak adil karena haknya dibatasi. Jadi ya wajar aja," ujar Agus saat ditemui di kantornya, Senin (17/8/2015).

Agus memastikan bahwa pengawalan polisi terhadap konvoi motor gede (moge) itu sudah sesuai Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di mana polisi memiliki hak memprioritaskan konvoi dan mengesampingkan hak pengguna jalan lainnya.

Agus juga menegaskan jika pengawalan atas acara konvoi seperti itu bukan berarti polisi membela kelompok kaum berduit saja. Melainkan semata-mata untuk memperlancar acara konvoi dan tidak bersinggungan atau bergesekan dengan hak pengguna jalan lain.

"Intinya kembali ya, semua dilakukan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat pula," ujar Agus.

Jika dalam pelaksanaan tugas itu, polisi yang jadi pengawal terpaksa memberhentikan orang jalan, menepikan mobil atau menerobos lampu merah, Agus yakin hal itu didasarkan pada pertimbangan personel polisi yang mengawal.

"Polisi memiliki hak diskresi. Itu didasarkan pada pertimbangan atau penilaian lapangan. Misal, konvoi butuh kecepatan tertentu atau dalam jumlah besar sehingga kalau berhenti menimbulkan kemacetan, polisi pengawal itu bisa saja tetap berjalan saat lampu merah," ujar Agus.

Apalagi, pada umumnya polisi pengawal itu sudah berkoordinasi dengan personel polisi lain yang bertugas di titik-titik tertentu agar segalanya terkoordinasi dengan baik.

Diberitakan, seorang pesepeda bernama Erlanto Wijoyono menghadang konvoi Harley di perempatan Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta, Jumat (14/8/20115). Peristiwa ini tersebar lewat media sosial. Menanggapi peristiwa itu, Jusri Puluhubu, founder Jakarta Defensive Driving Consulting turut angkat bicara.

"Para stakeholder jalan raya, baik pengguna, petugas lalu lintas sampai peemerintah yang memiliki kepentingan di jalan raya harusnya memahami tata tertib dan undang-undang berlaku, seperti UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan," ujar Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com