Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi hingga Ibas Telat Ikuti Sidang Tahunan MPR

Kompas.com - 14/08/2015, 08:38 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penyelenggaraan sidang tahunan MPR dimulai tepat pada pukul 08.00 WIB, Jumat (14/8/2015), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Setelah sidang dimulai, pintu utama Ruang Rapat Paripurna I langsung ditutup dan dijaga oleh Pasukan Pengamanan Presiden.

Tamu yang terlambat datang tidak diperbolehkan lagi masuk melewati pintu utama ruang sidang. Mereka diarahkan oleh Pasukan Pengamanan Presiden melewati pintu samping.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Menteri Olahraga Imam Nahrawi termasuk dalam tamu yang telat menghadiri sidang. Keduanya terlihat baru hadir di lokasi beberapa menit setelah sidang dibuka dan hadirin menyanyikan lagu "Indonesia Raya".

Awalnya, baik Susi maupun Imam masih mencoba untuk masuk melalui pintu utama meski pintu tersebut sudah tertutup. Namun, mereka langsung diarahkan oleh Paspampres memasuki pintu samping.

Tak lama berselang, Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli, yang baru saja dilantik pada Rabu kemarin, datang ke lokasi. Rizal langsung masuk menuju pintu samping ruang sidang.

Sejumlah anggota DPR juga banyak yang terlambat menghadiri acara sidang tahunan ini. Mereka antara lain Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono, anggota Fraksi Partai Golkar Otje Popong Djunjunan, dan anggota Fraksi PDI-P Aria Bima.

Di sidang tahunan MPR ini, Presiden menyampaikan pidato terkait kinerja lembaga-lembaga negara. Dalam sidang tahunan DPR-DPD yang dimulai pukul 09.40 WIB, Jokowi akan menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke-70 Kemerdekaan RI.

Rangkaian acara dilanjutkan pukul 14.00 WIB dengan agenda sidang paripurna pembukaan masa sidang I DPR tahun sidang 2015-2016. Dalam sidang ini, Presiden akan menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka penyampaian Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun anggaran 2016. Nota keuangan juga akan turut disampaikan oleh Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com