Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Minim Gejolak di Muktamar Muhammadiyah

Kompas.com - 04/08/2015, 15:30 WIB
Dani Prabowo

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com — Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad menilai, intervensi politik dalam proses pemilihan ketua umum PP Muhammadiyah saat muktamar kecil terjadi. Ia pun memastikan tidak akan terjadi gejolak apa pun ketika pemilihan ketua umum tersebut digelar pada Rabu (5/8/2015) besok.

“Setahun lalu kita sudah menyelesaikan tata tertib dan pendaftaran calon. Ini bebas dari intervensi dan pengaruh. Lihat saja kan, tidak ada gejolak apa pun, kita tinggal ketuk palu,” kata Dadang di Universitas Muhammadiyah Makassar, Selasa (4/8/2015).

Dadang yang menduduki posisi enam besar dari 39 calon ketua umum PP Muhammadiyah mengaku tidak bisa memprediksi apakah nantinya akan lolos menjadi 13 besar calon ketua umum PP Muhammadiyah. “Saya tidak bisa memprediksi, nothing to lose,” ujarnya.

Meski demikian, kata dia, justru ada kebiasaan calon yang memiliki suara besar tidak ingin terpilih menjadi ketua umum. Hal itulah yang membuat kecil kemungkinan terjadinya lobi politik di dalam proses pemilihan ketua umum PP Muhammadiyah.

Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah yang lain, Dahlan Rais, tak menampik bahwa ada persaingan dalam kontestasi perebutan kursi ketua umum PP Muhammadiyah. Namun, persaingan itu dapat dikelola dengan baik sehingga tetap berjalan dalam konteks persahabatan dan persaudaraan.

Saat ini, beredar daftar 13 nama yang disebut akan menjadi kandidat calon. Daftar nama calon itu beredar melalui layanan pesan singkat pada grup yang diikuti awak media sejak Senin (3/8/2015) malam. Daftar nama itu dicantumkan pada sebuah desain seperti poster digital.

Pada gambar itu, ada nama 13 calon ketua umum PP Muhammadiyah dengan dilengkapi latar belakang masing-masing. (Baca: Sehari Jelang Pemilihan, Beredar 13 Nama Calon Ketua Umum PP Muhammadiyah)

Mereka adalah Abdul Mu'ti (pakar pendidikan), Agus Taufiqurrahman (pakar kesehatan), Anwar Abbas (pakar ekonomi Islam), Busyro Muqoddas (pakar hukum), Dadang Kahmad (pakar sosiologi agama), Dahlan Rais (pakar pendidikan), Haedar Nashir (pakar sosiologi), Hajriyanto Y Thohari (pakar sosial politik), Alwi Uddin (pakar pemikiran Islam), Rizal Sukma (pakar hukum internasional), Suyatno (pakar pendidikan), Syafiq A Mughni (pakar sejarah peradaban Islam), dan Yunahar Ilyas (pakar ulumul Quran).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
PAN Persoalkan Selisih 2 Suara tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

PAN Persoalkan Selisih 2 Suara tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

Nasional
Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Nasional
KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com