Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejagung Tangkap dan Tahan Tiga Tersangka dalam Kasus Korupsi

Kompas.com - 19/05/2015, 19:40 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa penyidik dari Kejaksaan Agung menahan tiga orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi, Selasa (19/5/2015) petang. Ketiganya langsung dijebloskan ke Rumah Tahanan kejaksaan.

Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejaksaan Agung Tony Tubagus Spontana mengatakan, tiga orang yang akan ditahan adalah Mulia Idris Rambe, Zuherli dan Irwan Hendarmin.

"Mulia dan Zuherli ditahan terkait perkara dugaan korupsi pengadaan alat kedokteran, kesehatan dan keluarga berencana di RSUD Raden Mattaher, Jambi. Sementara Irwan atas perkara dugaan korupsi lewat pengadaan program siap siar TVRI," ujar Tony melalui pesan singkat, Selasa petang.

Mulia diketahui menjabat sebagai Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia, Sarana Prasarana RSUD Raden Mattaher Jambi. Sementara Zuherli menjabat Direktur PT Sindang Muda Serasan. Adapun, Irwan adalah Mantan Direktur Program dan Bidang LPP TVRI.

"Ketiganya akan ditahan selama 20 hari di Rutan Salemba cabang kejaksaan Agung dari tanggal 19 Mei sampai 7 Juni 2015," ujar Tony.

Kasus korupsi pengadaan peralatan kesehatan di RSUD Raden Mattaher Jambi sendiri terjadi pada tahun anggaran 2011 dengan nilai kontrak Rp 49.112.252.000 dan dilaksanakan oleh PT Sindang Muda Serasan. Perusahaan itu mengadakan pekerjaan sebanyak 36 jenis alat kesehatan dan diduga terjadi penggelembungan harga.

Ada pun, kasus korupsi di TVRI terjadi tahun 2012-2013. TVRI mengadakan program siap siar dengan total proyek Rp 47,8 miliar. Tahun 2013, TVRI diaudit. Hasilnya, ada pelanggaran pidana lantaran ada dua perusahaan yang ditunjuk langsung dalam pengadaan program siap siar itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com