Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Radikalisme Tak Akan Tumbuh Subur

Kompas.com - 15/05/2015, 22:03 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta peringatan Isra Miraj dihayati ke dalam nilai-nilai sosial dan implementasi dari revolusi mental serta karakter. Dia yakin paham radikalisme tak akan tumbuh subur di Indonesia jika potensi paham itu berkembang sudah ditekan melalui berbagai upaya.

"Negara kita akan kuat. Radikalisme tidak akan tumbuh subur jika kemiskinan dan pengangguran bisa ditanggung bersama melalui pertumbuhan ekonomi dan pendidikan," ujar Jokowi dalam peringatan Isra Miraj bersama pimpinan lembaga negara dan duta besar negara sahabat di Istana Negara, Jumat (15/5/2015) malam.

Dia menambahkan, masyarakat Indonesia juga harus berpegang teguh Bhinneka Tunggal Ika untuk memperkuat ikatan sosial di antara masyarakat. Dengan cara-cara itu, Jokowi yakin Indonesia akan selalu dalam kedamaian.

"Singkirkan sikap saling salahkan, saling ejek, merasa diri paling baik, dan tidak saling sembunyikan kesalahan. Mari kita bangun kebersamaan, kerukunan, toleransi, dan bangun rasa saling percaya," ujar dia.

Sementara itu, Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin menyatakan, Islam saat ini dihadapkan pada tantangan dan dimensi baru. Isra Miraj tidak hanya sebagai kekayaan spiritual dan pesan hidup tapi juga ilmu pengetahuan yang cukup menantang di kalangan ilmuan.

"Lewat Isra Miraj, umat Islam tidak hanya dikenalkan pengetahuan dari hasil observasi tapi juga ilmu pengetahuan yang bersumber dari kitab suci. Mari kita maknai nilai Isra Miraj sebagai implementasi revolusi mental dan karakter," ujar Lukman.

Ada pun, hadir dalam peringatan Isra' Mi'raj kali ini adalah Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardoyo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. Hadir pula duta besar negara sahabat seperti dari Palestina dan Sudan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com