Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Presiden RI Resmikan Sulawesi Maluku Papua Cable System

Kompas.com - 12/05/2015, 08:34 WIB
advertorial

Penulis

Keberadaan Jaringan Serat Optik SMPCS akan memperluas konektivitas  dan kapabilitas layanan data di KTI

Manokwari, 10 Mei 2015 – Presiden RI Joko Widodo meresmikan infrastruktur sistem jaringan tulang punggung pitalebar serat optik Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS), Minggu (10/5) di Manokwari, Papua. SMPCS yang dicanangkan oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) adalah pembangunan jaringan serat optik dengan panjang total 8.772 kilometer menghubungkan kawasan Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga mengatakan, pembangunan kabel laut SMPCS ini merupakan wujud komitmen Telkom dalam berperan aktif membanguninfrastruktur telekomunikasi yang sejalan dengan Nawa Cita ke-6. Kemudian dengan adanya infrastruktur tersebut, pembangunan dan percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat diwujudkan melalui pemerataan informasi dan komunikasi di seluruh pelosok yang terbentang dari barat hingga ke timur, sejalan dengan Nawa Cita ke-3, yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka NKRI.

“SMPCS akan memperluas konektivitas dan meningkatkan kapasitas layanan data di daerah-daerah yang selama ini belum dilayani secara memadai. Keberadaan SMPCS penting untuk meningkatkan akses broadband untuk semua,” ujar Alex.

Alex menambahkan, dengan adanya infrastruktur SMPCS ini, pemerataan akses komunikasi dan informasi dapat segera terwujud. Kawasan Timur Indonesia yang kaya sumber daya alam dapat mengembangkan potensinya sehingga ini menjadi langkah untuk percepatan pembangunan dan pemerataan ekonomi serta meningkatkan daya saing bangsa dalam rangka menyambut MEA 2015. Dengan beroperasinya SMPCS ini, sekitar  4,3 juta pelanggan layanan telekomunikasi suara dan data di Maluku dan Papua yang sebelumnya dilayani dengan satelit dengan lebar pita yang masih terbatas, saat ini akan dilayani oleh sistem jaringan tulang punggung pitalebar serat optik dengan kualitas layanan yang tidak berbeda dengan di Pulau Jawa.

SMPCS merupakan pembangunan jaringan serat optik yang menjangkau 8 propinsi dan 34 kabupaten di Kawasan Timur Indonesia. Propinsi yang dijangkau meliputi Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat dan Papua. Dengan nilai investasi sebesar Rp 3,6 triliun, pembangunan SMPCS ini terdiri dari dua paket yaitu paket 1 sepanjang 5.617 km dan paket 2 sepanjang 3.155  km

SMPCS merupakan bagian dari Id-Ring, salah satu komponen Indonesia Digital Networks yang menjadi satu dari tiga program utama perusahaan di tahun 2015. Melalui IDN, Telkom ingin mengembangkan bisnis digital karena Telkom menyadari untuk menjadi The King of Digital, pembangunan infrastruktur dan penyediaan konektivitas adalah hal yang sangat penting. Untuk itu melalui tiga komponen IDN yaitu Id Access, Id Ring dan Id Convergence, Telkom akan menghadirkan digitalisasi di Indonesia.

Selain peresmian SMPCS, Telkom juga mendirikan Broadband Learning Centre di Jayapura dan Manokwari, sebanyak masing-masing 5 unit dan 2 unit. Telkom juga menyerahkan bantuan beasiswa pendidikan kepada 15 mahasiswa Universitas Cendrawasih. (Adv)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Jokowi Ingin TNI Pakai 'Drone', Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan 'Drone AI'

Jokowi Ingin TNI Pakai "Drone", Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan "Drone AI"

Nasional
Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com