Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNI yang Ditahan Turki Keluarga Terduga Teroris Tulungagung

Kompas.com - 14/03/2015, 19:29 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Sebanyak tiga orang dari 16 Warga Negara Indonesia yang ditahan oleh otoritas Turki saat hendak menyeberang ke Suriah beberapa waktu lalu ternyata keluarga dari orang yang diduga pelaku teror. Ketiganya adalah istri dan anak dari M Hidayah, terduga teroris yang ditembak mati Densus 88 di Tulungagung, Jawa Timur.

Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti membenarkan hal itu. "Sementara Informasi yang saya terima begitu, ada istri dan dua anak Hidayah, seorang terduga teroris yang meninggal di Tulungagung," ujar Badrodin dalam pesan singkat yang diterima wartawan, Sabtu (14/3/2015) petang.

Untuk diketahui, M Hidayah atau Dayah alias Kim ditembak mati oleh sepuluhan personel Densus 88 Anti-teror pada 22 Juli 2013. Saat itu, Hidayah ditembak mati bersama Eko atau Rizal di Jalan Pahlawan, Kota Tulungagung, Jawa Timur. Keduanya dianggap terkait dengan sejumlah aksi teror di Solo, Bali, dan Medan.

Berdasarkan catatan Komisi Nasional HAM, Hidayah ditembak di bagian kepala setelah turun dari boncengan motor. Sementara Rizal ditembak di bagian dada dan sempat berusaha melarikan diri namun langsung diberondong tembakan oleh Densus.

Informasi yang didapat, istri dan anak Hidayah yang ditahan otoritas Turki bernama Tiara Nurmayanti dan anaknya, Syifa Hidayah Kalashnidkova. Tidak diketahui lagi identitas satu orang anak Hidayah yang disebutkan Badrodin.

Penelusuran dari pemberitaan soal penembakan Hidayah tahun 2013 juga menyebutkan identitas yang sama sebagai istri dan anak Hidayah. Mereka bersama mertua Hidayah, Masrifah sebelumnya tinggal di Lingkungan Gowa RT 03, RW 03 Kelurahan Blimbing Kecamatan Paciran, Lamongan, Jawa Timur.

Tim ke Suriah

Terkait penelusuran keterkaitan 16 WNI itu dengan jaringan ISIS, Badrodin mengaku sudah memberangkatkan tim gabungan dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ke Turki.

"Untuk mendapatkan bahan keterangan yang lengkap dari mereka. Sehingga informasi yang akurat bisa kami dapatkan," katanya.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan pihaknya kini masih menunggu perkembangan informasi dari tim tersebut. Saat ini, ke-16 WNI itu masih ditahan oleh pihak Turki.

"Mereka ditahan karena menyeberang lewat pintu yang dilarang buat warga asing lewat ke situ. Untuk keterkaitan dengan ISIS, masih menunggu perkembangan tim intelijen dari Polri dan BNPT," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

Nasional
Istana Mulai Bahas Peserta Upacara 17 Agustus di IKN

Istana Mulai Bahas Peserta Upacara 17 Agustus di IKN

Nasional
Kejagung Tetapkan 6 Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi Emas 109 Ton

Kejagung Tetapkan 6 Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi Emas 109 Ton

Nasional
Terima Aduan Keluarga Vina, Komnas HAM Upayakan 'Trauma Healing' dan Restitusi

Terima Aduan Keluarga Vina, Komnas HAM Upayakan "Trauma Healing" dan Restitusi

Nasional
SYL Beri Kado Kalung Emas Buat Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila

SYL Beri Kado Kalung Emas Buat Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila

Nasional
Febri Diansyah Jadi Saksi di Sidang SYL Senin Pekan Depan

Febri Diansyah Jadi Saksi di Sidang SYL Senin Pekan Depan

Nasional
SYL Pesan 'Wine' saat Makan Siang, Dibayar Pakai Uang Kementan

SYL Pesan "Wine" saat Makan Siang, Dibayar Pakai Uang Kementan

Nasional
Kementan Kerap Tanggung Biaya Makan Bersama SYL dan Eselon I

Kementan Kerap Tanggung Biaya Makan Bersama SYL dan Eselon I

Nasional
Draf Revisi UU Polri: Perpanjangan Usia Pensiun Jenderal Polisi Ditetapkan dengan Keputusan Presiden

Draf Revisi UU Polri: Perpanjangan Usia Pensiun Jenderal Polisi Ditetapkan dengan Keputusan Presiden

Nasional
Bayar Cicilan Apartemen Biduanita Nayunda, SYL: Saya Merasa Berutang Budi

Bayar Cicilan Apartemen Biduanita Nayunda, SYL: Saya Merasa Berutang Budi

Nasional
Kehadirannya Sempat Buat Ricuh di MK, Seorang Saksi Mengaku Tambah Ratusan Suara PAN di Kalsel

Kehadirannya Sempat Buat Ricuh di MK, Seorang Saksi Mengaku Tambah Ratusan Suara PAN di Kalsel

Nasional
Gerindra: Negara Rugi jika TNI-Polri Pensiun di Usia 58 Tahun

Gerindra: Negara Rugi jika TNI-Polri Pensiun di Usia 58 Tahun

Nasional
Kemenkominfo Galang Kolaborasi di Pekanbaru, Jawab Tantangan Keberagaman untuk Kemajuan Bangsa

Kemenkominfo Galang Kolaborasi di Pekanbaru, Jawab Tantangan Keberagaman untuk Kemajuan Bangsa

Nasional
Pegawai Setjen DPR Antusias Donor Darah, 250 Kantong Darah Berhasil Dikumpulkan

Pegawai Setjen DPR Antusias Donor Darah, 250 Kantong Darah Berhasil Dikumpulkan

Nasional
Kasus Timah, Kejagung Tahan Eks Dirjen Minerba Kementerian ESDM

Kasus Timah, Kejagung Tahan Eks Dirjen Minerba Kementerian ESDM

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com