Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

16 WNI Ditahan Saat Menuju Suriah, Kemenlu Koordinasi dengan Polisi, Intel, BNPT

Kompas.com - 12/03/2015, 13:51 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Kementerian Luar Negeri RI membenarkan bahwa 16 warga negara Indonesia ditahan oleh pihak keamanan Turki. Juru bicara Kemenlu Arrmanatha Nasir mengatakan, 16 WNI tersebut ditangkap saat melewati jalur yang biasa digunakan untuk menuju Suriah.

"Kami diberitahu adanya 16 WNI yang ditahan oleh otoritas keamanan Turki, saat berupaya menyeberang ke Suriah," ujar Tata, panggilan Arrmanatha dalam konferensi pers di Gedung Kemenlu, Jakarta, Kamis (12/3/2015).

Tata mengatakan, informasi tersebut baru saja diberikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki. Meski demikian, menurut Tata, pihak Kemenlu RI hingga saat ini belum bisa memastikan identitas mereka yang ditahan.

Untuk memastikan identitas serta tujuan para WNI tersebut, Kemenlu RI akan segera melakukan koordinasi dengan pemerintah dan otoritas kemanan Turki. Ia mengatakan, setelah mendapat kepastian, Kemenlu akan segera memberikan informasi kepada media, terutama terkait kondisi 16 WNI itu.

"Kami sudah berkoordinasi dengan kepolisian, BNPT, dan Kepala Intelijen. Nanti juga akan ada pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Kemananan untuk membahas langkah-langkah terkait adanya kejadian dugaan keterlibatan WNI dalam teroris," kata Tata.

Kemenlu sebelumnya menilai persoalan 16 WNI di Turki itu bukanlah kasus orang hilang. Pasalnya, fakta-fakta menunjukkan mereka memang memilih tidak kembali ke Indonesia. (baca: Kemenlu Anggap Masalah 16 WNI di Turki Bukan Kasus Orang Hilang)

Pada 24 Februari 2015, sebanyak 25 WNI berangkat dari Jakarta menuju Turki bersama sebuah biro perjalanan wisata. Sesampainya di Turki, sebanyak 16 orang tiba-tiba menyampaikan bahwa mereka akan berpisah dari rombongan, dan kembali bergabung pada 26 Februari 2015. Namun, hingga lewat dari tanggal yang dijanjikan, 16 orang tersebut tidak kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis Lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis Lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com