Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekuatan Koalisi Merah Putih Diprediksi Akan Melemah

Kompas.com - 11/03/2015, 09:34 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Gun Gun Heryanto memprediksi, kekuatan politik Koalisi Merah Putih (KMP) akan melemah. Hal ini menyusul dinamika politik yang terjadi di sejumlah partai anggotanya. Gun Gun mengatakan, setidaknya ada tiga faktor yang melemahkan kekuatan KMP.

"Menurut prediksi saya, bisa saja nantinya KMP semakin lemah, atau bubar, kalau didukung faktor-faktor penentunya," ujar Gun Gun kepada Kompas.com, Rabu (11/3/2015).

Faktor pertama, menurut Gun Gun, KMP akan melemah jika tidak adanya agenda bersama partai-partai yang tergabung dalam koalisi di luar pemerintahan itu. Jika tidak ada agenda yang benar-benar ditargetkan, menurut dia, masing-masing partai politik akan mencari keseimbangannya sendiri.

Gun Gun menjelaskan, di awal terbentuknya pemerintahan, partai-partai yang memilih berada pada posisi oposisi memiliki agenda bersama untuk mendapatkan kemenangan dalam pemilihan kepala daerah. Namun, dengan kembali ditetapkannya pemilihan langsung tanpa melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), soliditas partai di KMP mulai melemah.

Faktor kedua, menurut dia, komunikasi politik yang cukup baik yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo terhadap para petinggi KMP, membuat partai-partai di internal KMP mulai mempertimbangkan untuk beralih mendukung pemerintahan.

Selain itu, Gun Gun mengatakan, faktor yang juga dapat melemahkan soliditas KMP adalah, adanya dinamika di masing-masing internal partai. Golkar dan PPP, menurut dia, adalah dua partai KMP yang semakin jelas memberikan arah dukungan kepada pemerintah.

"Orang-orang yang mengendalikan partai bisa sangat berpengaruh. Misalnya Golkar dengan Agung Laksono, atau PPP dengan Rommahurmuziy, " kata dia.

Sementara itu, menurut Gun Gun, dengan terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional, kemungkinan PAN untuk bergabung dengan pemerintah semakin besar. Pasalnya, Zulkifli dinilai memiliki pandangan politik yang berbeda dengan mantan Ketua Umum PAN, Hatta Rajasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jajak Pendapat Litbang Kompas: 72,6 Persen Responden Minta Pelibatan Masyarakat dalam Revisi UU MK

Jajak Pendapat Litbang Kompas: 72,6 Persen Responden Minta Pelibatan Masyarakat dalam Revisi UU MK

Nasional
Bareskrim Sebut Caleg PKS di Aceh Tamiang Berperan Jadi Pengendali Narkoba

Bareskrim Sebut Caleg PKS di Aceh Tamiang Berperan Jadi Pengendali Narkoba

Nasional
Wakil Ketua Banggar Sarankan DPR Bentuk Lembaga Independen untuk Hasilkan Kebijakan Anggaran secara Akurat 

Wakil Ketua Banggar Sarankan DPR Bentuk Lembaga Independen untuk Hasilkan Kebijakan Anggaran secara Akurat 

Nasional
PKS Akan Pecat Calegnya yang Ditangkap karena Kasus Narkoba di Aceh Tamiang

PKS Akan Pecat Calegnya yang Ditangkap karena Kasus Narkoba di Aceh Tamiang

Nasional
Jaksa Agung-Kapolri Hadir di Istana di Tengah Isu Jampidsus Dibuntuti Densus 88

Jaksa Agung-Kapolri Hadir di Istana di Tengah Isu Jampidsus Dibuntuti Densus 88

Nasional
Bareskrim Tangkap Caleg PKS di Aceh Tamiang Terkait Kasus Narkoba

Bareskrim Tangkap Caleg PKS di Aceh Tamiang Terkait Kasus Narkoba

Nasional
KPK Panggil Lagi Fuad Hasan Masyhur Jadi Saksi TPPU SYL

KPK Panggil Lagi Fuad Hasan Masyhur Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
2 KRI yang Ikut Amankan WWF di Bali Punya Kemampuan Sistem Reverse Osmosis, Apa Itu?

2 KRI yang Ikut Amankan WWF di Bali Punya Kemampuan Sistem Reverse Osmosis, Apa Itu?

Nasional
Menanti Penjelasan Polri-Kejagung soal Dugaan Densus 88 Buntuti Jampidsus

Menanti Penjelasan Polri-Kejagung soal Dugaan Densus 88 Buntuti Jampidsus

Nasional
Tanda Tanya Pembuntutan Jampidsus oleh Densus 88 dan Perlunya Kejagung-Polri Terbuka

Tanda Tanya Pembuntutan Jampidsus oleh Densus 88 dan Perlunya Kejagung-Polri Terbuka

Nasional
Sidang Praperadilan Sekjen DPR Indra Iskandar Lawan KPK Digelar Hari Ini

Sidang Praperadilan Sekjen DPR Indra Iskandar Lawan KPK Digelar Hari Ini

Nasional
KPK Hadirkan Istri, Anak, dan Cucu SYL Jadi Saksi dalam Sidang Hari Ini

KPK Hadirkan Istri, Anak, dan Cucu SYL Jadi Saksi dalam Sidang Hari Ini

Nasional
[POPULER NASIONAL] Tangis Puan di Rakernas PDI-P | Penjelasan TNI soal Kejagung Dijaga Personel Puspom

[POPULER NASIONAL] Tangis Puan di Rakernas PDI-P | Penjelasan TNI soal Kejagung Dijaga Personel Puspom

Nasional
Rakernas V PDI-P: Air Mata Puan, Tarik-ulur Mega, dan Absennya Prananda

Rakernas V PDI-P: Air Mata Puan, Tarik-ulur Mega, dan Absennya Prananda

Nasional
Megawati: Mungkin Tampangku Cantik, Pintar, Ratunya PDI-P, tapi Aku Ya 'Ratu Preman' Lho...

Megawati: Mungkin Tampangku Cantik, Pintar, Ratunya PDI-P, tapi Aku Ya "Ratu Preman" Lho...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com