Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grasi Ditolak, Terpidana Mati Asal Nigeria Ajukan Gugatan ke PTUN

Kompas.com - 06/03/2015, 15:15 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terpidana mati kasus narkoba asal Nigeria, Sylvester Obiekwe Nwolise, mengajukan gugatan atas Keputusan Presiden Nomor 11/G/2015 ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara. Keppres tersebut berisi penolakan grasi yang diajukan Sylvester kepada presiden.

"Tanggal 5 Februari kemarin kita sudah daftarkan ke PTUN terhadap Keppres 11 kemarin," kata pengacara Sylvester, Farhat Abbas, saat menemui Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Tony T Spontana di Kejaksaan Agung, Jumat (6/2/2015).

Menurut Farhat, saat ini Sylvester telah dibawa ke Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan untuk menunggu proses eksekusi. Sylvester dikabarkan telah dimasukkan ke ruang isolasi. "Saya mohon hal ini jadi perhatian Kejagung," ujarnya.

Sylvester merupakan satu dari 10 terpidana yang akan menjalani eksekusi hukuman mati gelombang kedua. Ia ditangkap pada 21 Desember 2002 di Bandara Soekarno Hatta setelah menyelundupkan 1,2 kilogram heroin.

Sylvester dinyatakan bersalah oleh Pengadilan Negeri Tangerang pada 1 September 2004. Putusan itu diperkuat dengan putusan Pengadilan Tinggi Banten pada 2 November 2004 dan putusan kasasi Mahkamah Agung pada 10 Desember 2005. Grasinya telah ditolak pada 5 Februari 2015 melalui Keppres Nomor 11/G Tahun 2015.

Tony mengatakan, ada beberapa terpidana mati yang kembali mengajukan upaya hukum setelah grasi mereka ditolak. Kejagung akan menunggu putusan atas upaya hukum tersebut.

"Kita sudah tahu beberapa terpidana ajukan upaya hukum selanjutnya dan kita pertimbangkan," ujarnya.

Pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Nasional Antinarkotika (Granat) pernah mengajukan gugatan atas putusan grasi yang diberikan SBY kepada Schelle Leigh Corby ke PTUN. Namun, gugatan itu ditolak karena PTUN tidak berwenang menguji grasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Nasional
Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Nasional
KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

Nasional
Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-'reshuffle' Kapan Pun

Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-"reshuffle" Kapan Pun

Nasional
Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Nasional
Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Nasional
5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: 'Fast Track' hingga Fasilitas buat Lansia

5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: "Fast Track" hingga Fasilitas buat Lansia

Nasional
Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Nasional
Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Nasional
Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Nasional
Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Nasional
Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Nasional
PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

Nasional
Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Nasional
Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com