Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gantikan Anies Baswedan, Firmanzah Jabat Rektor Universitas Paramadina

Kompas.com - 15/01/2015, 10:58 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com 
— Universitas Paramadina menggelar acara serah terima jabatan rektor periode 2014-2018. Prof Firmanzah, PhD terpilih sebagai Rektor Universitas Paramadina, menggantikan Anies Rasyid Baswedan PhD, yang kini menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

"Firmanzah merupakan sosok muda dengan energi baru bagi Universitas Paramadina. Ia datang dengan pengalaman akademis yang tak diragukan lagi serta fokusnya yang kuat terhadap perbaikan universitas pada setiap aspek," ujar Ketua Umum Yayasan Wakaf Paramadina, Didik J Rachbini, dalam sambutannya pada acara tersebut, di Universitas Paramadina, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (15/1/2015).

Didik mengatakan, Firmanzah merupakan sosok yang memiliki visi dan misi yang mampu memajukan Universitas Paramadina. Selain itu, Firmanzah juga memiliki komunikasi yang karismatik serta cara pandang terbuka yang dibutuhkan dalam lingkungan kampus.

"Menjunjung keragaman dan dapat berinteraksi dengan berbagai kalangan dengan latar belakang dan kepercayaan yang berbeda," kata Didik.

Anies Baswedan dalam sambutannya mengatakan, selama menjadi rektor di Paramadina, dia telah belajar banyak tentang kerja tim, bekerja dengan hati, dan bekerja dengan cinta. Anies menjanjikan kepada Firmanzah akan merasakan suasana kerja yang sangat nyaman nantinya selama menjalankan tugas sebagai rektor.

"Di tempat ini suasana kerja sangat berbeda. Kampus Paramadina punya modal untuk bisa jadi kampus besar dan hebat di Indonesia," kata Anies.

Selain itu, lanjut Anies, Universitas Paramadina juga telah memiliki reputasi dan kepercayaan yang tinggi oleh masyarakat. Kepercayaan ini, kata dia, harus terus dijaga agar Universitas Paramadina bisa lebih maju ke depannya.

Jaga kepercayaan

Sementara itu, Firmanzah mengatakan bahwa dia akan terus menjaga dan meningkatkan kepercayaan yang selama ini sudah dibangun oleh generasi sebelumnya. Ia juga berkomitmen bersama sivitas akademika memperkuat Paramadina sebagai kampus peradaban yang terbuka dengan mengedepankan nilai-nilai Islam, ke-Indonesia-an, dan modernitas.

"Nilai-nilai ke-Islam-an dan ke-Indonesia-an dibungkus suasana modernitas akan terus dijaga," kata Firmanzah.

Firmanzah merupakan Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Ia merupakan profesor termuda dan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia periode 2009-2012. 

Jabatan yang pernah diemban Firmanzah adalah sebagai Kepala Kantor Humas dan Protokol Universitas Indonesia, Sekretaris Departemen Manajemen FE-UI, dann Wakil Direktur Program Pasca-Sarjana Ilmu Manajemen FEUI UI.

Firmanzah aktif dalam kegiatan seminar maupun forum internasional, publikasi dalam jurnal ilmiah, tulisan populer, dan buku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com