Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manusia Perahu Pencuri Ikan yang Ditangkap KKP Dikembalikan ke Negara Asal

Kompas.com - 19/12/2014, 13:51 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 676 jiwa manusia perahu hasil tangkapan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Tanjung Batu, Berau, Kalimantan Timur, tidak ada yang dijadikan tersangka pencurian hasil laut di Indonesia. Mereka dibebaskan dan dipulangkan ke negara asal.

Dirjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Sudirman Saad mengungkapkan, pada dasarnya beberapa di antara mereka sudah ada yang terbukti melakukan tindak pidana pencurian hasil laut di perairan nusantara. Tapi, penegakan hukum Indonesia terhalang kearifan lokal yang mereka pegang.

"Di tengah proses BAP, rupanya mereka itu memiliki struktur adat yang kuat. Jadi ada imamnya, ada panglimanya. Jadi begitu satu ditahan, anggotanya harus ikut ditahan juga," ujar Sudirman kepada Kompas.com melalui sambungan telpon, Jumat (19/12/2014) siang.

Kepolisian, lanjut Sudirman, terpaksa mempertimbangkan kearifan lokal mereka untuk tidak memproses hukum sesuai dengan aturan yang berlaku di Indonesia. Sudirman mengatakan, pihaknya lebih memilih untuk menempuh jalur diplomatik dengan negara asal ratusan nelayan asing tersebut, yakni Malaysia dan Filipina. (Baca: Manusia Perahu Terdampar di Daratan, Kaki Lemas jika Tak Sentuh Air Laut)

"Ujung-ujungnya, mereka akan dipulangkan atas kerja sama bilateral. Kerja sama itu guna mengantisipasi kejadian serupa terulang di masa yang akan datang," ujar Sudirman.

Sudirman menegaskan, keputusan tersebut merupakan keputusan yang telah disetujui oleh sejumlah instansi pemerintah, mulai dari kepolisian, TNI, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Luar Negeri hingga Pemerintah Kabupaten Berau. Keputusan membebaskan nelayan asing itu, lanjut Sudirman, telah final. (Baca: Ini Asal-usul "Manusia Perahu")

Penangkapan manusia perahu berawal dari blusukan Menteri KKP Susi Pudjiastuti ke Pulau Derawan, Berau, Kalimantan Timur, beberapa waktu lalu. Masyarakat setempat mengeluhkan Susi soal keberadaan manusia perahu yang kerap merugikan nelayan lokal. Malam itu juga, Susi meminta aparat TNI dan Polri untuk mencari dan menangkap manusia perahu di perairan Berau.

Selama sepekan operasi, tim gabungan mengamankan 676 jiwa manusia perahu. Sebagian dari mereka adalah perempuan dan anak-anak. Bahkan, ada yang lanjut usia. Untuk sementara, mereka ditampung di tenda pleton di sebuah lapangan di Tanjung Batu, Berau, Kalimantan Timur, sembari menunggu kepastian status hukum mereka. Pemerintah Kabupaten Berau memberikan mereka makan dan fasilitas kesehatan selama berada di Indonesia. (Baca: Manusia Perahu: Kalau Pulang ke Malaysia, Kami Dikejar, Dibunuh)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com