JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan partainya tidak masuk koalisi mana pun. Meski tak masuk kubu mana pun, SBY menampik apabila Partai Demokrat tak melakukan kontribusi apa pun.
"Kalau Partai Demokrat tidak masuk ke salah satu koalisi, tidak berarti Partai Demokrat tidak punya prinsip atau posisi. Ada yang katakan bunglon, itu salah besar," ujar SBY usai rapat pleno DPP Partai Demokrat, Kamis (11/12/2014).
SBY membandingkan dengan kondisi saat Perang Dingin di mana ada blok barat yang diisi oleh negara-negara kapitalis dan blok timur yang diisi oleh negara-negara komunis. Indonesia, sebut SBY, berada di tengah dengan non-blok.
"Jadi kami meski tidak masuk dua koalisi, akan tetap partisipatif sambil mendengarkan keinginan rakyat. Mari berpartner dengan baik. Ada KIH, KMP, pemerintah dan presiden, alangkah bagusnya politik seperti itu," ucap SBY.
Seperti diketahui, Partai Demokrat selama ini mendeklarasikan diri sebagai partai penyeimbang. Namun, posisi Partai Demokrat itu yang dipertanyakan. Sebab, Demokrat bergabung dengan Koalisi Merah Putih saat pemilihan pimpinan DPR dan MPR. Tetapi soal Pilkada, Partai Demokrat mendukung pilkada langsung, berbeda dengan KMP yang menggolkan Undang Undang Pilkada yang mengatur pilkada melalui DPRD.
Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan menampik anggapan partainya yang justru memecah belah KMP dengan mengambil posisi di tengah.
"Kok bisa disebut pemecah KMP? Kalau kemarin datang ke Jokowi. Jangan salahkan orangnya, jangan dilimpahkan dong. Aneh juga saya pikir," kata Syarief.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.