Ada sekitar 30 orang yang hadir di ruangan itu, mulai dari profesional, pelajar, hingga buruh migran. Masing-masing mereka diberikan kesempatan untuk mengantre foto dengan orang nomor satu di Indonesia itu. Jokowi yang mengenakan batik serta Iriana yang berkebaya merah tidak henti-hentinya mengumbar senyum.
Antusiasme masyarakat sangat tinggi ini membuat Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) melakukan pengawasan ketat. Mereka terus memperingatkan bila ada tamu yang bergerak terlalu maju mendekat ke arah Jokowi dan Iriana. Bahkan Paspampres sempat menghalau seorang profesional yang berusaha mengambil foto selfie dengan Jokowi.
Acara ramah tamah sendiri berlangsung dengan lancar. Jokowi juga bersedia menjawab tiga pertanyaan berkaitan dengan e-blusukan TKI dari buruh migran, pengembangan energi alternatif dari profesional, dan beasiswa untuk pelajar tingkat SMA dari kaum pelajar.
Acara yang berlangsung sekitar 30 menit ini ditutup oleh Duta Besar Indonesia untuk Singapura Andri Hadi yang menghaturkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodi yang sudah bersedia meluangkan waktu di tengah kesibukannya yang luar biasa dan jadwal yang padat.
Pada saat itu juga, Jokowi menginstruksikan agar duta besar menggelar rapat membicarakan beasiswa untuk pelajar keesokan hari. Hal ini mengundang tepuk tangan hadirin.
Seorang profesional di bidang oil drilling, Ferdiano Pradipta Salim, mengaku bahagia bisa bertemu dengan Jokowi dan Iriana.
"Senang sekali bisa bertemu langsung dengan Pak Jokowi, sangat terkesan dengan beliau yang menyempatkan diri berdialog dengan Diaspora Indonesia di Singapura di tengah padatnya jadwal," katanya dengan wajah berseri-seri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.