Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Warga Indonesia di Singapura Ingin Berfoto, Jokowi Tersenyum

Kompas.com - 22/11/2014, 18:12 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis


SINGAPURA, KOMPAS.com
- Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Widodo hadir dalam acara ramah-tamah di Hotel Mandarin Orchard, Jumat (21/11/2014) malam. Dalam acara ini, Jokowi dan Iriana dengan sabar melayani permintaan masyarakat Indonesia di Singapura untuk berfoto dengan mereka.

Ada sekitar 30 orang yang hadir di ruangan itu, mulai dari profesional, pelajar, hingga buruh migran. Masing-masing mereka diberikan kesempatan untuk mengantre foto dengan orang nomor satu di Indonesia itu. Jokowi yang mengenakan batik serta Iriana yang berkebaya merah tidak henti-hentinya mengumbar senyum.

Antusiasme masyarakat sangat tinggi ini membuat Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) melakukan pengawasan ketat. Mereka terus memperingatkan bila ada tamu yang bergerak terlalu maju mendekat ke arah Jokowi dan Iriana. Bahkan Paspampres sempat menghalau seorang profesional yang berusaha mengambil foto selfie dengan Jokowi.

Acara ramah tamah sendiri berlangsung dengan lancar. Jokowi juga bersedia menjawab tiga pertanyaan berkaitan dengan e-blusukan TKI dari buruh migran, pengembangan energi alternatif dari profesional, dan beasiswa untuk pelajar tingkat SMA dari kaum pelajar.

Acara yang berlangsung sekitar 30 menit ini ditutup oleh Duta Besar Indonesia untuk Singapura Andri Hadi yang menghaturkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodi yang sudah bersedia meluangkan waktu di tengah kesibukannya yang luar biasa dan jadwal yang padat.

Pada saat itu juga, Jokowi menginstruksikan agar duta besar menggelar rapat membicarakan beasiswa untuk pelajar keesokan hari. Hal ini mengundang tepuk tangan hadirin.

Seorang profesional di bidang oil drilling, Ferdiano Pradipta Salim, mengaku bahagia bisa bertemu dengan Jokowi dan Iriana.

"Senang sekali bisa bertemu langsung dengan Pak Jokowi, sangat terkesan dengan beliau yang menyempatkan diri berdialog dengan Diaspora Indonesia di Singapura di tengah padatnya jadwal," katanya dengan wajah berseri-seri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com