JAKARTA, KOMPAS.com – Aksi blusukan yang dilakukan sejumlah menteri Kabinet Kerja dinilai merupakan cerminan atas tindakan yang dilakukan Presiden Joko Widodo. Kabinet tentu akan minim kerja apabila presiden juga minim kerja.
Hal itu diungkapkan pengamat politik dari Populi Center, Nico Harjanto, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (7/11/2014). Nico menuturkan, ketika seorang presiden bekerja dengan cepat, maka jajaran kabinetnya juga akan bekerja cepat.
"Kalau cara kerja Presiden cepat, Menterinya pun akan juga bekerja dengan cara yang cepat pula," kata Nico.
Meski begitu, ia menambahkan, tidak semua menteri di dalam Kabinet Kerja akan dapat mengikuti ritme kerja Jokowi. Ia mencontohkan, menteri yang memiliki latar belakang militer cenderung melakukan sesuatu secara terstruktur dan sistematis berdasarkan aturan yang ada.
"Yang paling berat mereka (Menteri) yang biasa kerja dengan pola prosedural," ujarnya.
Nico menambahkan, pola kerja cepat yang dilakukan Jokowi menunjukkan bahwa ia memang serius melakukan revolusi mental terhadap jajaran kementerian yang ada. Pasalnya, selama ini stigma masyarakat atas kinerja kementerian selalu lamban.
"Revolusi mental dimulai dari pembantu terdekat presiden. Corporate culture pun dimulai dari top management," katanya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah menteri mulai turun ke lapangan untuk mengecek kinerja jajarannya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Mereka diantaranya Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Menteri Perhubungan Ignatius Jonan, Menteri Agraria dan Tata Ruang, Ferry Mursyidan Baldan, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti..
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.