Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khofifah Minta Pejabat Kemsos Melayani Rakyat Pagi sampai Sore, Rapat pada Makan Malam

Kompas.com - 03/11/2014, 09:41 WIB


KOMPAS.com - Selama berkecimpung di Yayasan Kesejahteraan Muslimat Nahdlatul Ulama hingga ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa sudah menangani kegiatan sosial. Hal itu di antaranya menangani 104 panti asuhan.

”Panti asuhannya besar-besar dan keren-keren. Panti asuhan yang representatif karena saya selalu meminta agar menghormati anak-anak yatim piatu,” kata Khofifah, Kamis (30/10), dalam wawancara khusus dengan Kompas di Jakarta.

Pada hari-hari pertama menjadi Menteri Sosial, Khofifah menanyakan, berapa jumlah panti asuhan yang ditangani pemerintah, dalam hal ini Kementerian Sosial (Kemsos). ”Saya bertanya, berapa panti asuhan yang diurusi Kemsos? Katanya, 36 panti asuhan. Saya saja mengurusi sampai 104 panti asuhan,” kata Khofifah.

Apa yang ditugaskan secara khusus oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi)?

Presiden hanya menyampaikan visi dan misinya. Pesan presiden, kita punya Trisakti dan Nawa Cita. Bagaimana kita bisa berdaulat, bagaimana bisa mandiri, dan bagaimana kita punya karakter? Kemudian di dalam Nawa Cita, bagaimana negara ini hadir dalam berbagai urusan masyarakat. Saya sampaikan kepada jajaran pimpinan eselon satu dan dua Kemsos bahwa negara hadir selama ini maksimal antara pukul 08.00 dan 16.00. Setelah pukul 16.00, negara tidak hadir lagi.

Saya sampaikan, frekuensi negara yang hadir untuk melayani masyarakat harus ditingkatkan. Harus dibikin menyesuaikan. Pagi sampai sore melayani masyarakat. Kemudian, saya meminta supaya rapat pimpinan eselon satu pada jam makan malam.

Bagaimana bisa rapat pimpinan setiap jam makan malam?

Ini dulu pernah saya lakukan pula di Kementerian Pemberdayaan Perempuan. Kebetulan suasananya sama antara di bawah Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) waktu itu dan di bawah Presiden Jokowi sekarang ini. Suasana yang sama pada ekspektasi masyarakat tinggi. Ekspektasi tinggi pada masa Presiden Gus Dur karena era pasca reformasi. Sekarang di era Presiden Jokowi, ekspektasi masyarakat juga sangat besar.

Sekarang ada perubahan mekanisme kerja intern kantor untuk rapat pada jam makan malam, maka suami atau istri pimpinan eselon satu saya telepon sendiri. Saya menyampaikan, suami atau istri mereka akan telat pulang, melebihi jam kantor. Mohon dimaklumi, ini untuk menjawab ekspektasi masyarakat yang terlampau tinggi terhadap pemerintahan Jokowi.

Apa yang dibahas?

Kami ingin semaksimal mungkin melayani masyarakat. Seperti sekarang ini, mulai banyak audiensi atau ke lapangan melihat program rehabilitasi sosial. Banyak yang bisa dilakukan, seperti penyapaan di panti rehabilitasi narkoba atau panti jompo. Saya agak terkejut ketika dibahas dan diuraikan tugas Kemsos ternyata termasuk buruh migran bermasalah.

Bukankah buruh migran ditangani Kementerian Tenaga Kerja?

Buruh migran yang bermasalah harus diurusi Kemsos.

Apakah akan ada perombakan di Kemsos?

Bukan perombakan. Saya tak akan merombak. Namun, ada ritme kerja yang harus diubah.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com