Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khofifah Minta Pejabat Kemsos Melayani Rakyat Pagi sampai Sore, Rapat pada Makan Malam

Kompas.com - 03/11/2014, 09:41 WIB

Apa program yang dipersiapkan Kemsos sekarang?

Ada pendekatan program KPS, Kartu Perlindungan Sosial. Pemerintah sekarang mengeluarkan Kartu Kesejahteraan Keluarga. Ada nuansa produktivitas di dalamnya. Karena pendekatannya rumah tangga, lalu bagaimana dengan mereka yang tidak terkait dengan rumah tangga? Siapa mereka? Mereka itu orang-orang yang di panti- panti asuhan, bisa anak-anak telantar atau orang-orang lanjut usia (lansia). Mereka ini kita harapkan bisa tercakup melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS) atau Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Bagaimana kemiskinan?

Masalah angka kemiskinan ini masalah yang sangat politis saat ini. Namun, yang ingin saya sampaikan, saya merekam apa yang pernah disampaikan presiden, kalau klasifikasi miskin tidak diperlukan. Miskin, itu ya miskin. Jangan sampai ada yang diduga miskin, atau pura-pura miskin. (Berikutnya, Khofifah memberikan pemahaman terkait angka kemiskinan yang politis untuk sekadar dipahami dan tidak diperkenankan diberitakan agar tidak menimbulkan polemik dan perdebatan politik.)

Bagaimana menjalankan program Kemsos sekarang?

Sekarang kita agar lebih realistis. Dari program-program yang ada, kita lakukan penajaman-penajaman pada titik tertentu. Dalam waktu paling dekat dari sekarang, program peringatan Hari Pahlawan. Saya sudah mengikuti rapat seluruh panitia. Ada rencana program wisata ziarah. Ketika saya tanyakan realisasi wisata ziarah, disampaikan masih tentatif.

Di kepanitiaan, ketuanya ada kepala pusat sejarah. Saya sampaikan, bagaimana kalau wisata ziarah itu ke Museum Wiyata Mandala atau museum Pak Nas (Museum AH Nasution). Kemudian pesertanya agar anak-anak SMA yang berprestasi. Selama ini pengelola SMA mempunyai data siswa berprestasi yang akan diundang menjalani tanpa tes masuk perguruan tinggi. Merekalah yang akan menjadi pemimpin-pemimpin nasional.

Saya membayangkan, akan ada antrean ke museum pada Hari Pahlawan. Di situ ada sesuatu yang perlu dibangun untuk membentuk nasionalisme dan patriotisme.

Penajaman lainnya?

Untuk rehabilitasi sosial pada anak-anak telantar agar menyambung dengan program Kelompok Belajar Paket. Ini supaya anak-anak telantar itu memiliki harapan yang lebih terjamin. Beberapa hal setelah kami melakukan pemetaan, ternyata beberapa program yang semestinya diurusi Kemsos, tetapi dukungan alokasi anggaran ada di kementerian lain.

Bagian rehabilitasi sosial untuk anak-anak yang bermasalah hukum, sesuai pemetaan kami, semestinya diurusi Kemsos.

Kemudian untuk mendistribusikan KIS dan KIP pada anak-anak panti dan anak jalanan, kita masih mempunyai masalah data. Data harus mencakup nama dan alamat yang bisa dituju. Selama ini tercatat ada 400.000 anak panti dan anak jalanan. Semestinya, sesuai data dari lembaga yang mengurus, jumlahnya 1,7 juta anak. Persoalan data memang tidak mudah, tetapi data anak-anak telantar ini harus terus diburu. (LUKI AULIA/SUSI IVVATY/NAWA TUNGGAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Nasional
Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Nasional
Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Nasional
Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Nasional
Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Nasional
Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

Nasional
Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com