Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buya Syafi'i Sebut Jokowi Cerdik dalam Susun Kabinet

Kompas.com - 25/10/2014, 16:15 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com — Mantan Ketua PP Muhammadiyah Ahmad Syafi’i Ma’arif atau yang akrab disapa Buya Syafi’i menilai Presiden Joko Widodo telah mengambil langkah cerdik dalam proses penyusunan kabinet pemerintahannya.

Meski banyak pihak yang menganggap langkah tersebut terlalu lama dan bertele-tele. "Menurut saya itu (penyusunan kabinet) cerdik, walaupun banyak orang yang tidak suka, tetapi saya suka," kata Buya seusai menjadi narasumber dalam Kongres Persaudaraan Sejati Lintas Iman yang diselenggarakan Keuskupan Agung Semarang, di kompleks Museum Misi Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (25/10/2014).

Buya mengatakan, keterlibatan beberapa lembaga seperti Komisi Pemberantasan Korupsi serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan dalam perekrutan "pembantu-pembantu" Presiden adalah cara yang tepat untuk memperoleh kabinet yang bersih dan profesional.

"Masukan KPK dan PPATK baik sekali, (calon menteri) yang sudah diberi spidol merah dan kuning itu memang sebaiknya di luar (kabinet)," ujar Buya. [Baca: Pengumuman Kabinet Batal Lagi, Pembicaraan Disebut Alot]

Meski banyak pihak yang menilai Jokowi terlalu lama mengumumkan susunan kabinet kepada masyarakat setelah dilantik 20 Oktober 2014 lalu, Buya mengatakan hal itu wajar.

Apalagi, kata dia, sesuai undang-undang, Presiden diberi waktu sampai 14 hari setelah pelantikan untuk menyusun dan mengumumkan ke publik.

"Menurut saya, tidak apa-apa asalkan masyarakat diberi penjelasan. Dalam undang-undang saja sampai 14 hari, ini seminggu saja belum," kata Buya yang juga seorang budayawan itu.

Selanjutnya, Buya berharap pemerintahan Jokowi bekerja dengan lebih baik, menepati janji-janji yang digaungkan ketika kampanye dahulu, konsisten, jujur, dan konsekuen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com