Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSAD Ingin Kopassus Jadi Pasukan Terbaik Dunia

Kompas.com - 24/10/2014, 12:53 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menginginkan prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) agar menjadi pasukan terbaik di dunia.

"Kopassus dituntut untuk tingkatkan profesionalisme. Oleh karena itu, tetap terus tingkatkan militansi prajurit agar menjadi yang terbaik di dunia," kata KSAD saat memimpin serah terima jabatan Danjen Kopassus dari Mayjen TNI Agus Sutomo kepada Mayjen TNI Doni Monardo, di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat, seperti dikutip Antara.

Gatot mengatakan, para prajurit Kopassus yang memiliki kemampuan tinggi diharapkan bisa melatih Batalyon Brigif Linud yang diubah menjadi Brigif Raider.

"Secara perorangan kualifikasinya akan dilatih Kopassus, tetapi secara operasional sangat berbeda antara linud dan para komando. Saya yakin Kopassus akan meningkatkan kualitas. Kemampuannya harus lebih tinggi," katanya.

KSAD dalam amanatnya mengatakan, pergantian Danjen Kopassus dilakukan seiring dengan kebutuhan dan dinamika organisasi. Pergantian jajaran juga dilakukan demi kepentingan peningkatan kemampuan personel di berbagai tingkat jabatan.

"Sertijab dilakukan dalam rangka regenerasi angkatan sehingga semakin membuka wawasan maupun manajerial. Danjen Kopassus yang baru agar terus lanjutkan upaya produktif dengan memelihara dan mantapkan terus profesionalisme prajurit," ucap Gatot.

Mayjen Doni Monardo sebelumnya pernah menjabat Komandan Grup A Paspampres pada 2008, Danrem 061/Suryakencana Bogor pada 2010, dan Wadanjen Kopassus pada 2011.

Mayjen Doni merupakan ulusan Akmil 1985 dan dikenal akan pengalamannya dalam bidang infanteri. Penempatan pertama langsung pada Kopassus tahun 1986 sampai dengan 1998.

Selama di Kopassus, dia pernah ditugaskan ke Timor Timur, Aceh, dan daerah lainnya. Pada tahun 1999 hingga 2001 ditugaskan pada Batalyon Raider di Bali. Kemudian ditarik kembali di Paspampres hingga tahun 2004, lalu mengikuti pelatihan counter terrorism yang dilaksanakan di Korea Selatan.

Pada tahun 2005 sampai dengan 2006, Doni ditugaskan di Aceh. Kemudian pada tahun 2006 dipindahkan ke Makassar, Sulawesi Selatan, di Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat.

Setelah di Makassar, Doni dipromosikan menjadi Dan Grup A Paspampres hingga 2010. Selama bertugas mengawal orang nomor satu di Republik Indonesia, ia sudah mengikuti kunjungan Presiden Indonesia ke 27 negara di dunia.

Mayjen Doni juga diberi kepercayaan menjadi Wadanjen Kopassus. Salah satu tugas yang melambungkan namanya adalah ketika ditugaskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Saat itu Mayjen Doni menjadi Wakil Komando Satuan Tugas untuk pembebasan kapal MV Sinar Kudus yang dibajak oleh perompak Somalia. Atas keberhasilan itu, pangkat Doni dinaikkan setingkat menjadi brigadir jenderal.

Seusai upacara sertijab, beberapa orang prajurit Kopassus melakukan terjun payung free fall dengan menggunakan pesawat helikopter MI-35 dan defile pasukan serta defile kendaraan taktis dan kendaraan tempur.

Sertijab Danjen Kopassus itu tak hanya dihadiri para perwira tinggi TNI AD, tetapi juga oleh para purnawirawan TNI AD, seperti mantan KSAD Pramono Edhie Wibowo, Subagyo AS, Ismoyo Arismunandar, dan Prabowo Subianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Nasional
Kasus 'Ilegal Fishing' 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Kasus "Ilegal Fishing" 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Nasional
Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Nasional
Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Nasional
BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Nasional
Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Nasional
PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com