Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Mata Ani Yudhoyono dan SBY, Seiring Langkah Meninggalkan Istana

Kompas.com - 20/10/2014, 19:30 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana haru menyelimuti pelepasan presiden ke-enam Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka Jakarta, Senin (20/10/2014). Di tengah teriknya matahari, SBY melangkah meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan yang telah 10 tahun dia tempati.

Dengan didampingi istrinya, Ani Yudhoyono; dan putranya Edhie Baskoro Yudhoyono, SBY menapaki karpet merah yang mengantarkan mereka ke pintu ke luar Istana. Di tengah langkah mereka, Ani menerima seikat bunga dari kelompok paduan suara.

Suasana semakin haru dengan iringan lagu "Pantang Mundur" yang dinyanyikan kelompok paduan suara. "Terimakasih Pak SBY, terimakasih Pak SBY," ucap sebagian warga mengiringi SBY yang berjalan menuju pintu ke luar.

Sebelum mencapai gerbang ke luar, SBY sempat menyapa para warga yang berkumpul di halaman Istana Merdeka. Nampak wajah SBY dan Ani memerah di tengah teriknya matahari. Mendengar teriakan para warga, air mata mantan Ibu Negara pun tampak menetes di pipinya.

Ani terlihat sibuk menghapus air matanya yang tak kuasa dia bendung lagi. Mata SBY pun terlihat merah dan berkaca-kaca.

Selepas dari gerbang Istana siang tadi, SBY kembali menjadi rakyat biasa, meskipun kemudian SBY akan segera memulai tugas baru sebagai Presiden Global Green Growth Institute yang berpusat di Korea Selatan pada November mendatang.

"Terima kasih, terima kasih, terima kasih," kata SBY kepada para warga. Tak henti-hentinya ungkapan terimakasih diucapkan SBY dan Ani. Ucapan yang sama terlontar pula dari Ibas, yang ikut mendampingi ayah dan ibunya meninggalkan Istana.

Tak kalah sedihnya, mata Ibas juga terlihat sembab dan basah air mata menembus kerumunan warga yang ingin bersalaman dengan mereka. Tampak mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden Mayjen Doni Monardo ikut mengawal kepergian SBY.

Anggota Paspamres Grup D yang bertugas mengawal para mantan presiden dan wakil presiden terlihat sibuk membuka jalan dari kerumunan warga. Bukan hanya SBY dan keluarga yang menangis, sebagian warga juga terlihat menitikkan air mata.

Bahkan wartawan peliput di Istana pun sebagian tak kuasa menahan haru, melihat Presiden dan keluarganya yang mereka liput selama 10 tahun ini meninggalkan Istana Negara. Air mata Ani semakin tak terbendung ketika seorang pemuda tiba-tiba berteriak mengucapkan terima kasih kepada SBY.

"Pak, Pak SBY, Ibu Ani, terima kasih, kami rakyat tidak akan lupa jasa bapak dan ibu," ujar pemuda itu. Ani dan SBY tampak terus mengusap air mata sembari mengatakan terima kasih, meski sudah berada di dalam mobil Land Cruiser B 2899 WF yang membawa keluarga mereka ke Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com