"Saya jalani saja dengan pasrah semeleh (sumeleh atau berserah diri), apa pun putusannya kelak, yang terpenting bermanfaat untuk bangsa dan masyarakat," kata Busyro melalui pesan singkat, Rabu (8/10/2014), saat ditanya mengenai kesiapannya menghadapi tes wawancara besok.
Sebelumnya Busyro berjanji akan membenahi struktur, budaya, dan sumber daya manusia manusia jika terpilih kembali sebagai wakil ketua KPK. Saat ini, Busyro lebih banyak mengurusi masalah pencegahan tindak pidana korupsi. Dia membantah anggapan sebagian masyarakat yang menilai pencegahan yang dilakukan KPK tidak menonjol.
Menurut Busyro, upaya pencegahan korupsi yang dilakukan KPK, terutama di sektor minyak dan gas berhasil menekan hilangnya potensi pemasukan negara Rp 200 triliun per bulan.
"Sektor migas tahun 2005-2013 itu loss (hilang) di sektor yang bisa diselamatkan bersama-sama, itu 200 triliun/bulan. Pada tahun 2013, di sektor Migas kita turun 12 provinsi, bupati, dan walikota kita panggil maka sudah ada 400 IUP (izin usaha pertambangan) bermasalah yang dicabut di Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan. Kemudian, setelah kami turuni pencegahan ini ya maka sektor pencegahan dari sektor ini naik menjadi Rp 7 triliun di tahun 2013," papar Busyro.
Pada 9 Oktober besok, Pansel KPK menggelar tes wawancara. Proses seleksi ini akan diikuti enam calon pimpinan KPK, yakni Jamin Ginting (Swasta), Busyro Muqoddas (Swasta), I wayan Sudirta (Advokat), Ahmad Taufik (Swasta), Robby Arya Brata (Advokat), dan Subagio (PNS/Pensiunan). Selanjutnya, Pansel akan memilih dua nama untuk diajukan ke Presiden pada 13 Oktober 2014. Dua nama tersebut kemudian akan mengikuti proses uji kelayakan dan kepatutan di DPR.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.