Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran Rp 104 Miliar untuk Mercy Menteri Dikembalikan ke Negara

Kompas.com - 11/09/2014, 03:59 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Pembatalan pembelian mobil dinas Mercedes-Benz untuk kabinet Jokowi-Jusuf Kalla menyebabkan adanya alokasi anggaran yang tidak terpakai. Di dalam APBN-P 2014, alokasi anggaran untuk pengadaan mobil dinas menteri itu mencapai Rp 104 miliar.

Sekretaris Menteri Sekretaris Negara, Taufik Sukasah menyatakan, anggaran yang akhirnya tidak terpakai itu akan dikembalikan ke negara. "Akan kami kembalikan ke Kemenkeu karena tidak terpakai," ujar Taufik dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (10/9/2014).

Taufik mengungkapkan, pemerintah memang sudah menetapkan Mercedes-Benz Indonesia sebagai pemenang lelang dengan nilai kontrak sebesar Rp 91,94 miliar. Jumlah itu untuk pengadaan 72 unit Mercy tipe E Class 400.

Namun, pemerintah dan pihak perusahaan otomotif asal Jerman itu belum sampai tahap meneken kontrak. Sehingga, Taufik mengklaim anggaran mobil dinas sama sekali tak terpakai.

"Karena belum dilakukan kontrak, tidak ada sedikit pun anggaran yang keluar untuk kendaraan," ujar Taufik.

Sebelumnya, pemerintah sudah membatalkan rencana pembelian mobil dinas Mercy untuk menteri-menteri pemerintahan Jokowi-JK. Pembelian mobil Mercy ini batal karena rencana pengadaan mendapat banyak respon negatif.

Selain itu, pengadaan ini juga ditolak mentah-mentah oleh Jokowi. Jokowi mengaku tidak menginginkan para menterinya menggunakan mobil mewah sebagai kendaraan dinasnya. Jokowi pun telah menyampaikan langsung keberatannya itu ke Mensesneg Sudi Silalahi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com