Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Ingin Lukman Hakim Jadi Menteri Agama dalam Pemerintahan Jokowi-JK

Kompas.com - 25/08/2014, 18:23 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) semakin serius mendekati Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk diajak masuk dalam koalisi pendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla nantinya. PDI-P ingin elite PPP Lukman Hakim Syaifuddin kembali menjabat menteri agama dalam pemerintahan mendatang.

"PPP masih membangun penjajakan dan komunikasi. Kami juga melihat Lukman Hakim sebagai menag baru yang memberikan warna empat pilar," ujar Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Achmad Basarah di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (25/8/2014).

Basarah melihat sosok Lukman Hakim layaknya almarhum politisi senior PDI-P yang juga mantan Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat, Taufiq Kiemas.

"Almarhum menggagas nilai-nilai dalam empat pilar berbangsa dan bernegara. Saya kira itu kelihatan Pak Lukman mengimplementasikan dan secara politik dan ideologi cocok untuk menjadi menteri agama," tutur anggota Komisi III DPR.

Basarah menampik jika koalisi Jokowi-JK disebut transaksional. Menurut dia, pembagian kursi menteri akan sangat didasarkan pada kompetensi seseorang. Lukman Hakim, sebut dia, memiliki kapasitas sebagai menteri agama.

"Kami berharap bisa menyamakan persepsi dan paradigma baru bahwa koalisi itu tanpa syarat," kata Basarah.

Saat diminta tanggapannya soal keinginan PDI-P tersebut, Lukman Hakim mengelak. Dia terus-menerus menolak menjawab pertanyaan terkait politik.

"Saya fokus dulu di sini (Menteri Agama). Jangan berandai-andai terlalu jauh. Saya sedang diuji, saya belum lulus tes ini. Jadi, biarkan saya fokus sampai Oktober," kata Lukman.

Lukman baru mulai menjabat menag pada 9 Juni 2014. Ia menggantikan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali yang mengundurkan diri setelah terjerat kasus dugaan korupsi penyelenggaraan haji. (baca: Bertemu Presiden, Suryadharma Mengundurkan Diri sebagai Menag)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com