Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Senior PDI-P Sebut Megawati Berniat Rekonsiliasi dengan SBY

Kompas.com - 18/08/2014, 11:40 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tak pernah memenuhi undangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk hadir dalam peringatan HUT RI di Kompleks Istana, Jakarta, selama 10 tahun belakangan. Megawati memilih hadir dalam upacara di Kantor DPP PDI-P di Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Politisi senior PDI-P, Sidarto Danusubroto, menampik bahwa Megawati enggan berdamai dengan SBY. Dia mengaku bahwa saat ini sudah ada niat Megawati untuk memperbaiki hubungan dengan SBY.

"Itu (ketidakhadiran Megawati ke Istana) sudah menjadi kebiasaan karena puluhan tahun beliau memimpin upacara di Lenteng Agung. Tidak ada kaitannya. Namun, spirit untuk rekonsiliasi itu saya tangkap ada," ujar Sidarto di Jakarta, Senin (18/8/2014).

Sidarto enggan berspekulasi kapan rekonsiliasi akan terjadi. "Ini hanya soal waktu," kata Ketua MPR itu.

Pihak Istana selalu mengundang presiden sebelumnya dan mantan wakil presiden beserta keluarganya untuk hadir dalam peringatan detik-detik Proklamasi di Istana setiap tahun. Namun, Presiden kelima RI Megawati kembali tak hadir saat peringatan pada Minggu (17/8/2014).

Banyak pihak yang mengaitkan alasan ketidakhadiran Megawati lantaran masih memiliki konflik pribadi dengan SBY. Hubungan keduanya diketahui renggang setelah SBY maju sebagai calon presiden dan mengalahkan Megawati pada Pilpres 2004 dan 2009.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com