Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaga Etika, Tim Transisi Akan Komunikasi dengan SBY Setelah Putusan MK

Kompas.com - 09/08/2014, 15:02 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Tim transisi yang dibentuk presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla akan mulai berkomunikasi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono setelah ada keputusan Mahkamah Konstitusi mengenai pengukuhan presiden terpilih. MK akan menyampaikan putusannya mengenai perselisihan hasil pemilihan umum pada 21 Agustus mendatang. Putusan tersebut bisa mengukuhkan kemenangan Jokowi-Kalla atau sebaliknya.

"Interaksi antara tim transisi dengan pemerintahan akan dilakukan setelah 21 dan akan dimulai melalui komunikasi melalui komunikasi SBY-Jokowi," kata Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto di Jakarta, Sabtu (9/8/2014).

Menurut dia, komunikasi tim transisi dengan pemerintahan yang sekarang menunggu putusan MK karena menjaga etika politik. Andi mengatakan, Jokowi nanti akan memulai komunikasi dengan meminta SBY untuk memberikan ruang kepada tim transisi sehingga bisa berkonsultasi dengan pemerintah saat ini. Hingga 21 Agustus nanti, tim transisi masih bekerja secara internal.

Tim, katanya, membuat interaksi strategis untuk mendapatkan masukan mengenai hal apa saja yang harus dilakukan Jokowi-Kalla jika sudah resmi menjabat selama lima tahun ke depan nanti.

"Sampai tanggal 21 ini masih kerja internal, yang kami sebut dengan desktop analysist, bekerja dengan dokumen-dokumen yang ada, bekerja, berbicara dengan narasumber dengan lembaga studi untuk mendapatkan masukan terhadap pokja-pokja tersebut," tuturnya.

Seperti diberitakan, Jokowi dan Jusuf Kalla tengah mempersiapkan masa transisi. Jokowi baru saja meresmikan Rumah Transisi Jokowi-JK di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat.

Dia juga mengangkat Rini Soemarno, orang dekat Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri sebagai kepala di Rumah Transisi itu. Rini dibantu oleh Anies Baswedan, Andi Widjajanto, Hasto Kristyanto, dan Akbar Faizal yang selama ini kerap mendampingi Jokowi dalam berkampanye.

Tugas tim transisi adalah memetakan persoalan dan menyusun program bagi pemerintahan Jokowi. Tim transisi juga menyusun struktur kabinet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com