JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Akbar Faizal, mengaku tak terkejut dengan wacana Partai Golkar yang ingin mengalihkan dukungan dari Prabowo Subianto-Hatta Rajasa jika Jokowi-JK dinyatakan sebagai pemenang Pilpres 2014. Menurut Akbar, Golkar memiliki karakter akan selalu "menempel" pada pemerintahan yang berkuasa.
Akbar menjelaskan, berdasarkan hitung cepat berbagai lembaga, pasangan Jokowi-Kalla unggul. Bahkan, dari rekalpitulasi sementara di Komisi Pemilihan Umum (KPU), hasilnya tetap sama, yakni Jokowi-Kalla unggul dari Prabowo-Hatta.
"Publik tidak akan bingung dengan sikap Golkar sekarang ini" kata Akbar di Universitas Paramadina, Jakarta, Kamis (17/7/2014).
Politisi Partai Nasdem itu melanjutkan, Golkar tak memiliki sejarah menjadi partai oposisi. Oleh karena itu, ia yakin Golkar akan merapat ke kubunya jika KPU menyatakan Jokowi-JK sebagai pasangan terpilih periode 2014-2019.
"Justru publik akan bingung kalau Golkar tidak pindah," tandasnya.
Sebelumnya, dukungan Golkar untuk Prabowo-Hatta mulai digoyang oleh internal partai tersebut. Tokoh Golkar dari lintas generasi mengkritik Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie karena membangun koalisi permanen dengan kubu yang salah. (baca: Golkar Terpuruk, Tokoh Lintas Generasi Desak Munas Digelar Tahun Ini)
Akibatnya, Aburizal didesak mempercepat musyawarah nasional untuk mengganti pucuk kepemimpinan Golkar paling lambat 4 Oktober 2014. Jika lewat dari waktu yang disebut, sejumlah tokoh Golkar mengancam akan menggelar musyawarah nasional luar biasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.