“Koalisi ini memaknai semangat uji coba, trial and error. Dan karena uji coba, kita tes saat pengumuman nanti apakah capres nomor urut satu menang atau kalah. Kalau seandainya kalah, apakah koalisi permanen itu akan kocar-kacir atau tidak,” kata pengamat politik dari LIPI, Siti Zuhro, kepada Kompas.com, Selasa (15/7/2014).
Siti berpendapat, format koalisi ini sudah baik. Artinya, kata dia, ada kesadaran dari masing-masing partai politik pengusungnya untuk membangun demokrasi yang lebih baik. Mesin partai pengusung koalisi ini pun bekerja sejak jauh hari.
Meski demikian, Siti mengatakan, sekarang masih terlalu dini untuk mengatakan koalisi ini akan tetap solid bila pasangan calon presiden-wakil presiden yang mereka usung ternyata kalah. Menurut dia, dalam kondisi terburuk seperti itu, peran Prabowo Subianto sebagai pembina koalisi akan sangat penting.
Prabowo, kata Siti, harus tegas mengonsolidasikan masing-masing pimpinan partai politik di dalam koalisi untuk tetap solid untuk menghadapi pemilu lain pada masa mendatang. “Kalau ini betul-betul solid dan tidak lekang oleh zaman, tentu ini akan sangat bagus sekali,” ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.