Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akil Divonis, KPK Bidik Ketua DPD Golkar Jatim

Kompas.com - 12/07/2014, 11:23 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Timur Zainuddin Amali berpotensi menjadi tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi terkait dengan janji pemberian uang kepada Akil Mochtar selaku ketua Mahkamah Konstitusi berkaitan dengan sengketa pilkada Jawa Timur. Hal ini disampaikan Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas di Jakarta, Jumat (11/7/2014).

"Potential suspect (potensi tersangka). Cuma potensial kan, belum tentu bisa menjadi suspect (tersangka), masih harus dikembangkan lagi," kata Busyro saat ditanya soal dugaan keterlibatan Zainuddin Amali.

Dalam putusannya, majelis hakim Pengadilan Tipikor yang menangani perkara Akil menyatakan bahwa janji pemberian uang Rp 10 miliar kepada Akil terkait sengketa pilkada Jatim terbukti secara sah dan meyakinkan.

Zainuddin menjanjikan pemberian uang Rp 10 miliar tersebut kepada Akil. Namun, janji pemberian uang itu belum terealisasi karena Akil keburu ditangkap tim penyidik KPK.

Majelis hakim menjatuhkan vonis penjara seumur hidup kepada Akil yang terbukti menerima suap, gratifikasi, dan melakukan pencucian uang terkait sengketa pilkada di sejumlah daerah.

Busyro mengatakan, KPK akan mengembangkan dugaan keterlibatan Zainuddin dalam kasus ini. Pengembangan, kata dia, bisa dilakukan dengan memanggil sejumlah pihak, atau memanggil Zainuddin untuk dimintai keterangannya lagi.

"Iya manggil, dikonfirmasi, diklarifikasi, kalau perlu dikonfrontasi, kan di sini ada tradisi mengkonfrontasi saksi-saksi yang membantah sesuatu," ujar Busyro.

Dalam proses penyidikan kasus Akil, KPK telah memeriksa Zainuddin sebagai saksi. Seusai diperiksa KPK beberapa waktu lalu, Zainuddin mengakui adanya permintaan uang Rp 10 miliar terkait sengketa Pemilihan Gubernur Jawa Timur yang disampaikan Akil Mochtar melalui BlackBerry Messenger (BBM).

Namun, permintaan uang itu tidak ditanggapi olehnya maupun oleh calon gubernur Jatim yang diusung Golkar, Soekarwo.

Dalam persidangan, Akil mengaku tak serius meminta uang kepada Zainuddin. Menurut Akil, perkataan itu dia sampaikan supaya Zainuddin tidak menganggunya lagi. Akil merasa terganggu karena Zainudin meminta bertemu untuk membicarakan masalah sengketa Pilkada Jatim.

Sementara itu, dalam bukti BBM yang dipaparkan tim jaksa KPK dalam persidangan, Akil sempat meminta Zainudin untuk segera datang ke rumah dinasnya di Kompleks Widya Chandra. Akil juga mengancam jika Zainudin tidak datang, ia akan membatalkan hasil Pilkada Jatim yang dimenangi pasangan Soekarwo dan Saifullah Yusuf.

Dalam transkrip BBM tersebut, Akil juga sempat menanyakan kepada Zainuddin siapa yang akan menyediakan dana untuk pilkada Jatim. Namun, informasi dalam BBM ini dibantah Akil. Dia mengaku hanya mengkonfirmasikan ucapan Zainuddin kepadanya sebelum itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com