Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Nasihat Presiden SBY kepada Para Capres

Kompas.com - 30/06/2014, 19:43 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta calon presiden yang bertarung saat ini untuk menjaga etika. Presiden berharap agar siapa pun nantinya yang menang, pihak yang kalah tidak mengambil langkah anarkis.

Demikian disampaikan Presiden SBY dalam ceramah menjelang buka puasa bersama pimpinan lembaga negara di Istana Negara, Senin (30/6/2014).

”Bertepatan dengan pemilihan presiden, oleh karena itu, tiada kata yang lebih tepat saya sampaikan sebagai kepala negara untuk kita semua termasuk saudara-saudara kita yang ikut berkompetisi pilpres, menjaga sikap dan perbuatan yang baik dan tidak sebaliknya. Kita tadi mendengar hikmah Ramadhan, yang istilahnya memetik pelajaran politik dari shalat berjemaah, artinya kita harus pandai memegang teguh etika dan memenuhi aturan yang berlaku. Siapa pun yang menang, tentunya kita berharap tidak berbuat tidak baik, seperti menghancurkan dan tindakan yang anarkis,” ujar Presiden SBY.

Presiden SBY berharap agar pemilu presiden kali ini berlangsung secara damai dan demokratis. Dia mengajak agar semua pemimpin di negeri ini bisa memberikan contoh, siapa pun yang terpilih harus dihormati dan didukung. SBY pun mengaku akan menyambut presiden terpilih mendatang dengan penuh kehormatan.

”Kampanye pilpres akan terus berlangsung oleh karena itu saya sampaikan kembali kepada saudara-saudara yang tengah berkompetisi untuk selalu menjaga batas-batas kepatutan, dan salah satu di antara beliau akan menjadi pemimpin rakyat. Oleh karena itu, sungguh diharapkan tidak saling merusak, menghancurkan karena beliau harus memimpin kita dengan penuh kewibawaan dan penuh respek,” tambah SBY.

Hadir dalam buka puasa bersama Presiden SBY kali ini, para pimpinan lembaga negara, antara lain Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman, Jaksa Agung Basrief Arief, Kapolri Jenderal Sutarman, dan Ketua Mahkamah Agung Hatta Alie. Hadir pula jajaran duta besar negara sahabat dan juga jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com