Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terima Surat Pemecatan, Poempida, Nusron, dan Gumiwang Rapatkan Barisan

Kompas.com - 24/06/2014, 17:30 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Politikus Partai Golkar, Poempida Hidayatulloh, akhirnya menerima surat pemecatan dirinya dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Selasa (24/6/2014) siang. Setelah menerima surat itu, Poempida merapatkan barisan bersama dua koleganya yang bernasib sama, yakni Nusron Wahid dan Agus Gumiwang Kartasasmita.

"Akhrnya datang juga suratnya, nanti saya akan rapat dulu dengan dua teman saya yang nasibnya sama," ujar Poempida di posko Jokowi-JK, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Selasa (24/6/2014).

Poempida mengaku tidak mengerti alasan pemecatan dirinya dari keanggotaan Partai Golkar. Dia menilai pemecatan itu dilatari hanya pada perbedaan pandangan. Namun, Poempida mengaku tidak pernah dimintai klarifikasi sebelumnya dan langsung diberhentikan oleh Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.

"Di dalam AD/ART, untuk memecat seorang anggota, seharusnya ada tahapan pemanggil klarifikasi dulu. Tapi ini tidak ada, hal ini yang kemungkinan akan kami tanyakan kenapa kami langsung diberhentikan," ujar Poempida.

Saat ditanyakan kemungkinan melakukan gugatan hukum atas pemecatan itu, anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat itu mengaku akan lebih dulu mendiskusikan hal itu bersama Nusron dan Agus. Terkait dengan keanggotaannya di DPR yang hanya tersisa beberapa bulan lagi, Poempida juga mengaku belum memastikannya.

Jika dia diberhentikan dari keanggotaan Golkar, lanjut Poempida, partai memang berhak melakukan pergantian. Namun, untuk mengganti keanggotaan di DPR butuh waktu lama sekitar 1-2 bulan hingga akhirnya terbit Keputusan Presiden. "Jadi kita lihat nanti saja," ujarnya.

Seperti diberitakan, Partai Golkar memecat tiga kader mereka dari keanggotaan di partai dengan alasan tidak mematuhi keputusan partai untuk mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada Pemilu Presiden 9 Juli mendatang.

Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPP Partai Golkar Mahyudin, seperti dikutip harian Kompas, mengatakan, ketiga kader yang dipecat itu adalah Ketua DPP Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita, Wakil Bendahara DPP Golkar Nusron Wahid, serta Poempida Hidayatulloh. Mereka adalah anggota DPR dari Partai Golkar. ”Surat (pemecatan) ditandatangani oleh Ketua Umum (Aburizal Bakrie) dan Sekretaris Jenderal (Idrus Marham),” ujar Mahyudin.

Selain ketiganya, lanjut Mahyudin, Partai Golkar juga menonaktifkan Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh, yang juga Gubernur Sulawesi Barat. Dia mengatakan, ada kemungkinan surat akan beredar pada Selasa ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com