Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pasukan Berani Mati", Contoh Diksi Provokatif dalam Kampanye Pilpres

Kompas.com - 21/06/2014, 18:06 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.COM - TNI meminta para pendukung kedua pasangan capres-cawapres dalam pilpres mendatang, baik dari partai pengusung maupun unsur non parpol, untuk tidak menggelar kegiatan yang provokatif.

Hal itu termasuk pemberian nama atas suatu kelompok pendukung, penulisan kata-kata dalam media kampanye agar memilih kata atau nama yang lazim. Pemilihan diksi yang provokatif dapat menimbukan kesan yang salah bagi kelompok pesaing. "Berlebihan bila ada kelompok pendukung diberi label "Pasukan Berani Mati" atau sejenianya. Kita tidak sedang berperang. Kita sudah biasa dengan model-model pemilihan ini. Mulai dari Pilkades, Pilbup, Pilgub dan seterusnya. Jadi biasa saja, jangan berlebihan," kata Perwira Penghubung Kodim 0714 Salatiga, Mayor Inf Ngatijo saat memberikan sambutan mewakili Dandim 0714 Salatiga dalam Deklarasi Damai Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 di halaman Kantor KPU Kabupaten Semarang, Sabtu (21/6/2014) siang.

Menurut Ngatijo, aparat TNI juga sudah terbiasa netral dalam setiap pemilihan. Pihaknya menjamin tidak ada aparat TNI yang main mata dengan salah satu kubu pasangan sebagaimana sudah ditunjukkan dalam Pileg lalu. "TNI siap membantu Polri untuk pengamanan jalannya Pemilu, kami juga netral, tidak memihak salah satu pasangan calon maupun partai politik pengusung," tuturnya.

Deklarasi Damai itu  juga dihadiri Bupati Semarang Mundjirin, Ketua dan anggota KPU serta Ketua Panwaslu, perwakilan dari Kejaksaan Negeri Ambarawa, petinggi partai pengusung kedua capres-cawapres, dan tokoh masyarakat Kabupaten Semarang. Mereka selanjutnya mengucapkan ikrar Pilpres damai serta penandatanganan naskah Deklarasi Damai Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014.

Ditemui terpisah usai menjadi saksi deklarasi, Bupati Semarang Mundjirin mengatakan, rangkaian pemilu presiden bisa berjalan lancar jika masyarakat simpatisan jujur, obyektif, dan arif dalam memilih. "Perbedaan pendapat dan kepentingan itu manusiawi, namun jangan sampai berujung pada perpecahan," kataMundjirin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com