Praktisi media sosial, Jimmy Kabarel mengaku cukup sulit untuk membedakannya. "Karena akun ini juga memiliki foto dan biografi layaknya akun asli. Namun dengan perangkat mesin komputer bisa dilihat. Kalau dibuat minggu lalu, tetapi tweet-nya sudah puluhan ribu itu berarti akun robot," katanya saat ditemui di Jakarta, Minggu (21/6/2014).
Ia mencontohkan akun @DennyJA ditulis pada 18 Juni 2014. Akun yang menulis pernyataan bernada mendukung salah satu capres itu di-retweet 14.000 kali pada hari yang sama. Esoknya di-retweet 9.000 kali.
"Bukan robot semua, yang human juga ada, tapi kalau ditotal sampai saat ini sudah ratusan ribu," terangnya.
Akun robot ini, jelasnya, tidak selalu mem-follow akun asli pemesan. Terkadang ia hanya me-retweet atau mengejar opini tertentu. "Jadi jangan kaget nanti menjelang pillpres trending topic-nya itu semua," katanya.
Menjelang pilpres, Lembaga Indeks Digital mencatat kenaikan signifikan akun robot. Pada (11/6/2014) tercatat 12.000 akun robot baru. Puncaknya pada 18-19 Juni 2014 terdapat 23.000 akun robot baru dalam satu hari.
"Yang terparah itu tanggal 19 Juni karena tweet akun robot hampir sama banyaknya dengan tweet akun asli," terang Jimmy.
Jimmy menjelaskan data yang didapat Indeks Digital berdasarkan hasil pencarian tweet yang mengandung kata Jokowi dan Prabowo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.