Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kasus Bus Karatan, Jaksa Agung Mengaku Difitnah Tiga Kali

Kompas.com - 19/06/2014, 17:02 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jaksa Agung RI Basrief Arief merasa difitnah terkait isu pembicaraan antara dirinya dan Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk menghentikan pengusutan kasus bus transjakarta yang karatan.

Dia pun mengaku sudah difitnah sebanyak tiga kali terkait kasus tersebut. "Ini merupakan fitnah dan ini untuk yang ketiga kalinya dituduhkan kepada Kejaksaan Agung," kata Basrief saat jumpa pers di Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (19/6/2014).

Basrief mengatakan, fitnah pertama adalah surat palsu tertanggal 14 Mei 2014 terkait pemanggilan Kejagung kepada Gubernur DKI Jakarta nonaktif yang kini menjadi calon presiden, Joko Widodo, dalam kasus bus transjakarta yang berkarat. Kedua, kata dia, adalah instruksi Jaksa Agung tertanggal 21 Mei 2014 yang melarang pemeriksaan terhadap Jokowi dalam kasus tersebut.

Basrief pun menegaskan, baik surat pemanggilan maupun instruksi Jaksa Agung adalah palsu. "Pertama dan kedua, saya sudah serahkan kepada Kapolri. Memang tidak terekspos ke media," ucapnya.

Terakhir, Basrief mengatakan, fitnah terhadap Kejagung, khususnya kepada dirinya sebagai Jaksa Agung, kembali muncul terkait adanya transkrip pembicaraan antara dirinya dan Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, yang berisi penghentian pengusutan kasus tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com