Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sama-sama Kampanye di Jawa, Jokowi-JK Ingin Pastikan Suara Pendukung

Kompas.com - 17/06/2014, 10:27 WIB
Indra Akuntono

Penulis


MALANG, KOMPAS.com- Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla kompak berkampanye di Jawa, Selasa (17/6/2014). Keduanya sengaja berkampanye di pulau yang sama untuk memastikan jumlah dukungan dari masyarakat pemilih.

Kalla mengatakan, Pulau Jawa menjadi fokus utama karena dihuni oleh mayoritas penduduk Indonesia. Dengan begitu, perlu ada sentuhan khusus untuk memastikan semua titik yang menjadi lumbung suara di Pulau Jawa dapat terjamah.

"Karena penduduknya padat, jadi tidak mungkin ditempuh oleh Pak Jokowi saja. Saya di (Jawa) timur bertemu warga dan para ulama," kata Kalla seusai berkunjung ke Desa Sanan, Kota Malang, Jawa Timur, Selasa pagi.

Hari ini Kalla memulai kampanyenya di Kota Malang. Adapun Jokowi berkeliling Jawa Barat.

Saat berkunjung ke Desa Sanan, Kalla sempat berdialog dengan beberapa warga yang mengeluhkan isi tabung gas tiga kilogram. Selain itu, warga juga mengadu banyaknya tabung gas yang dijual dalam keadaan segel rusak.

Menanggapi itu, Kalla berjanji akan segera meminta penjelasan dari Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan. Menurut Kalla, kurangnya isi tabung gas merupakan masalah serius yang harus segera diselesaikan.

Setelah berdialog dengan warga, Kalla juga menyempatkan diri menilik pengrajin di Primer Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Primkopti) Bangkit Usaha. Koperasi ini telah berdiri sejak 1981 dan mampu menyalurkan sedikitnya enam ton kedelai di setiap harinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com