Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo-Hatta Didekati Dubes Asing, Mahfud Anggap Bagus

Kompas.com - 11/06/2014, 13:43 WIB
Fathur Rochman

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa mulai didekati sejumlah kedutaan besar jelang Pemilu Presiden 2014 pada 9 Juli mendatang.

Terkait hal tersebut, Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Mahfud MD menganggap hal tersebut sebagai suatu perkembangan yang positif. "Tidak apa-apa, kenapa? Saya pikir bagus saja," ujar Mahfud, saat baru tiba di markas tim pemenangan Prabowo-Hatta, di Rumah Polonia, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Rabu (11/6/2014).

Menurut Mahfud, sinyal dari beberapa dubes yang mulai mendekati Prabowo-Hatta, merupakan hal yang wajar. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menganggap, dalam masa kampanye seperti sekarang ini, siapa pun berhak menjalin komunikasi dengan pasangan dengan nomor urut satu tersebut. "(Silakan) berbicara dengan siapa pun," ujar Mahfud.

Sebelumnya, Anggota Tim Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Romahurmuziy, mengaku, pasangan nomor urut 1 ini mulai didekati sejumlah kedutaan besar. Pendekatan ini menambah optimisme menghadapi Pemilu Presiden 9 Juli mendatang.

"Kedutaan-kedutaan hari ini sudah memberikan sinyal-sinyal yang memang tidak disampaikan sebelumnya. Saya tidak menyebutkan nama kedutaannya, ya. Kedutaan-kedutaan yang mungkin cukup sensitif yang semula tidak ingin menggelar pertemuan khusus dengan Pak Prabowo," kata Romahurmuziy alias Romy, di Rumah Polonia, Selasa (10/6/2014) malam.

Menurut Romy, para kedutaan besar itu menilai, Prabowo tidak mempunyai peluang untuk menang dalam Pilpres. Oleh karena itu, mereka lebih memilih untuk membuka komunikasi dengan capres nomor urut 2, Joko Widodo, yang kini berpasangan dengan Jusuf Kalla.

Pada Senin (14/4/2014) lalu, Jokowi bersama Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri memang sempat menggelar pertemuan tertutup dengan beberapa kedutaan besar. Hadir dalam pertemuan itu antara lain dubes Turki, dubes AS, dubes Peru, dubes Meksiko, dubes Norwegia, dan dubes Inggris. "Bukan soal suka atau enggak suka, tapi soal bahwa kemungkinan menangnya atau elektabilitas Jokowi itu hampir unbeatable saat itu," ujar Romy.

Akan tetapi, waktu dan tempat pertemuan antara Prabowo dan dubes asing itu belum ditentukan. "Sebenarnya ini adalah bahasa halus dari pengakuan mereka bahwa elektabilitas Pak Prabowo meningkat dan sangat mungkin menjadi pemenang pada pilpres kali ini," tambah Romy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Nasional
Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Nasional
Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Nasional
Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Nasional
Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Nasional
Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Nasional
Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Nasional
Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Nasional
Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Nasional
Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Nasional
Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Nasional
Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Nasional
Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Nasional
Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com