Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Mau Tahu Visi Misi Jokowi-JK, SBY Nonton TV Saja"

Kompas.com - 29/05/2014, 15:42 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla, Tjahjo Kumolo, mengungkapkan, elite Partai Demokrat pernah mendekati partainya dan mengundang agar Jokowi menyampaikan visi misinya di hadapan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Tjahjo mengatakan, Jokowi tak akan memenuhi undangan itu karena kapasitas SBY sebagai ketua umum partai, bukan presiden.

"Pak Jokowi selaku capres kalau dipanggil SBY sebagai presiden, pasti hadir. Tapi kalau sebagai Ketum, dan sampaikan visi misinya, saya kira tidak. Kalau Pak SBY sebagai presiden, mau ikuti visi dan misinya cukup lewat televisi," ujar Tjahjo di Kantor Tim Kampanye Nasional Jokowi-JK, Jakarta, Kamis (28/5/2014).

Tjahjo mengatakan, kalau nantinya permintaan SBY dituruti, maka logikanya Jokowi juga harus presentasi di hadapan ketua umum partai yang lain. Padahal, menurut Tjahjo, waktu yang tersisa sangat sedikit. Oleh karena itu, dia menyarankan agar SBY menyimak proses debat kandidat yang akan dilakukan Komisi Pemilihan Umum.

Saat ditanyakan soal pengakuan SBY bahwa tidak ada undangan yang diberikan kepada para capres, Tjahjo tak mengetahuinya. Hanya, ia pernah didatangi elite Partai Demokrat yang secara lisan mengundang Jokowi.

"Secara lisan sudah, tapi kalau secara tertulis saya tidak tahu," kata Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu.

Tjahjo berharap agar Partai Demokrat bisa tetap netral dalam Pilpres 2014 sesuai yang diputuskan SBY sebelumnya.

"Kami mengapresiasi saat Pak SBY menyatakan ingin mengawal pesta demokrasi berjalan lancar. Dia netral, ini yang kami pegang. Tapi kalau kemudian dia berubah, kami persilakan masyarakat untuk menilai," kata Tjahjo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com