Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Gencarkan Strategi "Serangan Darat"!

Kompas.com - 28/05/2014, 10:02 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon presiden Joko Widodo mempunyai strategi sendiri untuk pemenangan Pemilu Presiden 2014. Untuk "serangan darat" pun dia punya strateginya. Dia meminta para relawan menggencarkan "serangan darat" memakai strateginya ini.

"Relawan harus diorganisasi supaya mereka itu juga bisa mengorganisasi warga. 'Serangan darat' harus dikencangkan!" ujar Jokowi dalam pertemuan dengan para jenderal purnawirawan di kediaman Rachmawati Soekarnoputri di Jalan Iskandarsyah, Jakarta Selatan, Selasa (27/5/2014).

Setiap pendukung, kata Jokowi, dia minta bertanggung jawab atas 25 relawan di lapangan. Para relawan inilah, ujar dia, yang kemudian bertugas mengampanyekan pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla.

"Ngapain mereka (para relawan)? Ya ke rumah-rumah. (Warga) dibisiki saja, nih ada yang namanya Jokowi-JK, orangnya bagaimana, programnya apa," papar Jokowi.

Bila strategi "serangan darat" ini sudah dilakukan, lanjut dia, para relawan harus melaporkan kepada ketua tim kampanyenya jumlah orang di setiap rumah yang telah didatanginya.

Jika strategi ini dijalankan sungguh-sungguh, Jokowi berkeyakinan mampu mendapatkan gambaran nyata tentang seberapa besar dukungan yang akan didapatkannya.

"Apalagi ada jenderal-jenderal. Saya yakin kok mampu mengorganisasinya lebih baik. Ya satu jenderal bisa pegang 35 korlap-lah, berapa itu coba," ujar Jokowi. Dia pun berkeyakinan bila relawan bergerak mulai sekarang, dukungan akan datang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com