"Saya mengikuti, kompetisi antar Tim Pendukung Capres makin keras dan sering melebihi kepatutannya. Hal begitu menurut saya tidak baik. *SBY*," tulis Presiden pada Sabtu (24/5/2014). Tiga huruf singkatan nama Presiden diapit tanda bintang, sebagaimana tertera pada keterangan di bawah foto profil, menandakan status itu ditulis sendiri oleh Presiden.
Presiden pun membantah pernah mengeluarkan larangan bagi rakyat untuk memilih kandidat tertentu, sebagaimana dia temui saat memantau pemberitaan dalam satu atau dua hari sebelum status ini diunggah. "1-2 hari ini diedarkan berita bahwa 'SBY meminta rakyat untuk tidak pilih Capres X, karena membahayakan.' Sesuatu yang tidak pernah ada," tekan Presiden.
Menurut Presiden, dia tak pernah mengharuskan rakyat memilih calon presiden A maupun calon presiden B. "Juga tidak pernah melarang agar tidak pilih capres tertentu," imbuhnya. "Saya menghormati kebebasan dan kedaulatan rakyat untuk memilih capres mana yang dipercayainya. Saya tidak punya hak untuk melarang."
Kampanye
Lewat laman yang sama, Presiden menyatakan tidak ingin Pemilu Presiden 2014 berlangsung kasar, saling menghancurkan, dan disertai kampanye hitam. Menurut dia, menjelang pelaksanaan pemilu presiden ini, para bakal calon presiden harus semakin rajin menyampaikan visi, misi, dan solusi yang ditawarkan kepada rakyat.
"Jika semangatnya saling menghancurkan dan merusak, maka respek dan kepercayaan rakyat akan terganggu kepada siapapun yang terpilih nanti," tulis Presiden. Menurut Presiden, politik memang tentang kekuasaan dan juga siasat. "Tetapi tetaplah ada etikanya, juga tidak melebihi kepatutan," kata Presiden seraya menyatakan bahwa yang demikian itu adalah yang disukai rakyat.
"Terpilih menjadi Presiden bukanlah tujuan akhir," kata Presiden. "Tujuan utamanya pimpin negara dan jalankan pemerintahan ~ yang sangat tidak mudah. *SBY*," tulis Presiden dengan kembali membubuhkan tanda bahwa pesan ini ditulis langsung olehnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.