Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akbar Sarankan Pergantian Ketum Golkar Usai Pilpres

Kompas.com - 22/05/2014, 10:35 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Wacana percepatan pelaksanaan musyawarah nasional untuk melengserkan posisi Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie semakin gencar disuarakan di internal partai berlambang pohon beringin itu.

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menyebutkan bahwa munas bisa saja langsung digelar setelah pelaksanaan pemilihan presiden selesai. Menurut Akbar, banyak perbedaan pandangan di internal Partai Golkar soal periode jabatan Aburizal.

Aburizal ditetapkan sebagai Ketua Umum dalam munas tahun 2009. Sesuai anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Golkar, jabatan Ketua Umum hanya 5 tahun. Namun, dalam pertemuan di Pekanbaru pada 2009 itu, direkomendasikan bahwa masa jabatan Aburizal 6 tahun, yakni sampai Januari 2015.

Menurut Akbar, perbedaan pandangan itu harus segera dibicarakan di sebuah forum. Dia bahkan menilai forum yang bisa mengkaji sah atau tidaknya keputusan di Pekanbaru hanyalah forum musyawarah nasional. Dia menilai, munas bisa saja langsung diselenggarakan pada Juli 2014.

"Sekarang kan cuma satu putaran. Selesai bulan Juli sudah bisa dilakukan Munas. Bisa dikaji apakah yang di Pekanbaru tepat dan masih relevan? Karena itu bertentangan dengan AD/ART," kata Akbar saat dijumpai di kediamannya di Jakarta, Rabu (21/5/2014).

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono juga sempat menyatakan perlunya segera menetapkan Ketua Umum baru. Namun, dia tak sependapat dengan Akbar. Agung menilai Munas tak perlu dipercepat menjadi bulan Juli.

"Oktober saja. Itu tidak dipercepat, tidak juga diperlambat. Sesuai konstitusi partai," kata Agung yang sudah dideklarasikan maju dalam bursa calon Ketua Umum Partai Golkar oleh ormas Kosgoro itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com