Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbalik Dukung Jokowi, PKPI Dinilai Jilat Ludah Sendiri

Kompas.com - 15/05/2014, 19:34 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Ketua DPP PKPI Nehemia Lawalata membenarkan bahwa partainya mendukung majunya bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo dalam pemilu presiden mendatang.

Keputusan ini dianggapnya berbanding terbalik dengan optimisme Ketua Umum PKPI Sutiyoso untuk mengusung calon presiden sebelumnya. "Dalam rapat pleno, Bang Yos (Sutiyoso) sendiri yang minta kita memutuskan Jokowi. Ya sudah, begitu. Itu kan sama dengan menjilat ludah sendiri ya," ujar Nehemia seusai diskusi di Jakarta, Kamis (15/5/2014).

Nehemia mengatakan, sejak awal dirinya sudah pesimistis PKPI mampu menduduki kursi parlemen. Terlebih untuk mengusung Sutiyoso sebagai capres dari PKPI. "PKPI itu enggak mungkin akan mencalonkan kadernya sendiri, sebut saja Bang Yos, sebagai presiden. Karena capres butuh 20 persen. Kalaupun kita lolos 3,5 persen, mau kita cari ke mana sisanya?" ujarnya.

Dia juga mengaku, pendapatnya dibantah oleh internal partai yang saat itu masih ngotot memenangkan Sutiyoso. "Tapi kemudian saya sampaikan, kita harus sadar, kita cuma satu persen, enggak mungkin dilirik," pungkasnya.

Sebelumnya Ketua Umum PKPI Sutiyoso pernah menemui Sekretaris Jenderal PDI-P Tjahjo Kumolo dan menyatakan dukungannya kepada Jokowi. Nehemia menganggap dukungan tersebut juga disambut oleh PDI-P. "Ya enggak tahu menerima benar atau basa-basi. Itu pun bagi kami enggak jadi masalah," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Nasional
Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Nasional
KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

Nasional
Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Nasional
PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

Nasional
Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Nasional
Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Nasional
Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Nasional
Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Nasional
DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

Nasional
4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

Nasional
Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Nasional
Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com