Keputusan ini dianggapnya berbanding terbalik dengan optimisme Ketua Umum PKPI Sutiyoso untuk mengusung calon presiden sebelumnya. "Dalam rapat pleno, Bang Yos (Sutiyoso) sendiri yang minta kita memutuskan Jokowi. Ya sudah, begitu. Itu kan sama dengan menjilat ludah sendiri ya," ujar Nehemia seusai diskusi di Jakarta, Kamis (15/5/2014).
Nehemia mengatakan, sejak awal dirinya sudah pesimistis PKPI mampu menduduki kursi parlemen. Terlebih untuk mengusung Sutiyoso sebagai capres dari PKPI. "PKPI itu enggak mungkin akan mencalonkan kadernya sendiri, sebut saja Bang Yos, sebagai presiden. Karena capres butuh 20 persen. Kalaupun kita lolos 3,5 persen, mau kita cari ke mana sisanya?" ujarnya.
Dia juga mengaku, pendapatnya dibantah oleh internal partai yang saat itu masih ngotot memenangkan Sutiyoso. "Tapi kemudian saya sampaikan, kita harus sadar, kita cuma satu persen, enggak mungkin dilirik," pungkasnya.
Sebelumnya Ketua Umum PKPI Sutiyoso pernah menemui Sekretaris Jenderal PDI-P Tjahjo Kumolo dan menyatakan dukungannya kepada Jokowi. Nehemia menganggap dukungan tersebut juga disambut oleh PDI-P. "Ya enggak tahu menerima benar atau basa-basi. Itu pun bagi kami enggak jadi masalah," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.