Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanura Akan Perkuat Poros Partai Pendukung Jokowi

Kompas.com - 15/05/2014, 18:29 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Hanura memberikan sinyal kuat merapat ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) untuk mengusung bakal calon presiden Joko Widodo.

Gayung pun bersambut. PDI-P membuka pintu akan kehadiran Hanura. Dalam waktu dekat, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto akan bertemu.

"Pertemuan dengan Pak Wiranto dari Hanura sedang dilakukan dengan intensif. Kalau nggak ada perubahan, dalam waktu dekat, akan ada pertemuan Bu Ketum dengan Wiranto. Insya Allah kalau itu terjadi, akan tambah satu parpol yang dukung capres Jokowi," ujar Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI-P Puan Maharani di kediaman Megawati, Kamis (15/5/2014).

Ketua DPP Partai Hanura Saleh Husin membenarkan kedekatan komunikasi antara partainya dan PDI-P. Wiranto, lanjutnya, sudah bertemu dengan Puan dan Sekretaris Jenderal PDI-P Tjahjo Kumolo.

"Karena Pak Wiranto sudah bertemu dengan Mba Puan dan Pak Tjahjo, akan ada pertemuan lanjutan antara Pak Wiranto dengan Bu Mega dalam waktu dekat. Tapi, mungkin tidak hari ini," kata Saleh saat dihubungi Sabtu sore.

Dia tak menampik adanya sinyal kuat koalisi Partai Hanura ke gerbong pendukung Jokowi. Namun, dia menegaskan, sikap resmi partainya akan disampaikan Wiranto setelah bertemu dengan Megawati.

Terkait dengan kemungkinan memajukan Wiranto sebagai bakal calon wakil presiden kepada PDI-P, Saleh mengaku tidak ada pembicaraan itu. Namun, Saleh menyadari suara partainya yang hanya mencapai 5,26 persen.

"Kami juga tak mungkin lagi mengusung Wiranto-HT. Tapi, apakah Wiranto ditawarkan ke PDI-P, kami tidak bicara sharing kekuasaan," imbuh anggota Komisi V DPR ini.

Jika Partai Hanura memastikan bergabung dalam barisan pendukung Jokowi, akan tercipta sebuah koalisi besar. Sebelumnya, Jokowi sudah didukung oleh PDI-P, Partai Nasdem, dan Partai Kebangkitan Bangsa. Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie pun sudah memberikan sinyal positif untuk bergabung dengan koalisi itu, meski keputusan resminya akan ditetapkan dalam forum rapimnas pada 18 Mei mendatang.

Kekuatan poros pendukung Jokowi akan menjadi lawan berat poros pendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Pasalnya, poros itu baru didukung Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Namun, belakangan, suara PPP terpecah lantaran kalangan NU di Partai Kabah itu memprotes pemilihan Hatta Rajasa yang berbasis Muhammadiyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Jokowi Ingin TNI Pakai 'Drone', Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan 'Drone AI'

Jokowi Ingin TNI Pakai "Drone", Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan "Drone AI"

Nasional
Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com