Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontras: Publik Harus Diingatkan Pelanggaran HAM Masa Lalu Saat Pemilu

Kompas.com - 12/05/2014, 18:38 WIB
Febrian

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Kepala Divisi Impunitas Kontras Muhammad Daud Beureuh berpendapat, mengedepankan beberapa kejahatan HAM masa lalu sangat perlu ketika memasuki masa-masa pemilu. Hal ini dianggapnya sebagai suatu peringatan bagi masyarakat sebagai pemilih yang masih banyak awam terhadap isu-isu HAM.

"Bukan bermaksud memojokkan salah satu capres atau partai. Tetapi agar masyarakat itu bisa sadar bahwa bisa saja orang yang di masa lalu adalah pembunuh, tetapi sekarang berteriak keadilan untuk kampanye," kata Daud di sebuah diskusi di Jakarta, Senin (12/5/2014).

Daud menambahkan, saat ini pemilih cerdas masih minim dibanding pemilih yang asal memilih. Untuk itu, menurutnya, dengan mengingatkan kesalahan dan pelanggaran HAM masa lalu, masyarakat dapat menyadari karakter dan rekam jejak calon-calon yang akan memimpin Indonesia.

"Masyarakat apalagi generasi muda masih banyak yang kebingungan. Karena pelaku-pelaku tidak berani menjawab untuk menjernihkan pelanggaran HAM yang mereka lakukan. Harusnya mereka clear-kan dulu baru maju sebagai calon pemimpin bangsa," katanya.

Isu pelanggaran HAM, salah satunya tragedi 1998 semakin gencar dibicarakan di masa pemilu. Isu itu menyudutkan bakal capres Partai Gerindra Prabowo Subiato.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai isu HAM merupakan wacana yang sudah usang, tetapi terus didaur ulang. Fadli menuding ada 23 lembaga swadaya masyarakat (LSM) hanya mengungkit-ungkit masalah yang sebenarnya tidak melibatkan Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Nasional
Kasus 'Ilegal Fishing' 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Kasus "Ilegal Fishing" 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Nasional
Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Nasional
Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Nasional
BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Nasional
Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Nasional
PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com