Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lobi Politik di Punggung Kuda

Kompas.com - 06/05/2014, 14:49 WIB


KOMPAS.com - SEORANG gadis tengah jatuh cinta kepada seorang pria yang gagah. Sayang, sang ayah menolak memberi restu. Si gadis memohon. Dia akan mati kalau tidak bisa bersama pria pujaannya. Begitu cerita lagu ”O Mio Babbino Caro” atau Ayahku Tersayang, yang diambil dari opera Gianni Schicchi.

Lagu Italia dengan suara seriosa ini mengiringi langkah-langkah ringan kuda yang ditunggangi Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Senin (5/5/2014) siang yang sedikit mendung.

Begitu cara keduanya mengakhiri kunjungan dan pertemuan. Dua sosok yang sama-sama berkemeja putih ini beriringan dan beberapa kali memutar di istal Prabowo di Hambalang. Prabowo menunggangi kuda Portugal kesayangannya, Principe, yang berwarna coklat tua. Adapun Aburizal menunggangi Victorio, yang berwarna putih.

"Wo, gue coba naik kuda dong," begitu kira-kira Aburizal spontan berkata kepada Prabowo. Prabowo yang memang dikenal sebagai pencinta kuda segera menyuruh anak buahnya mempersiapkan, termasuk mencari sepatu khusus naik kuda yang nomornya 42.

Kepada pers, Prabowo bercerita, kalau Aburizal juga belajar naik kuda. Menurut Prabowo, Aburizal cukup sukses. "Malah agak berbahaya, bisa menyaingi saya," kata Prabowo sambil tertawa. Sementara Aburizal malah menimpali. "Kuda beneran," katanya, disambut tawa wartawan.

Kedatangan Aburizal dengan helikopter, sekitar pukul 13.00, merupakan kunjungan balasan. Ia disambut Prabowo di helipad dengan diiringi drumband Partai Gerindra. Sebelumnya, beberapa petinggi Partai Golkar, seperti Bendahara Umum Setya Novanto dan Sekretaris Jenderal Idrus Marham, sudah datang. Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo, Ketua Umum Gerindra Suhardi, Wakil Ketua Umum Fadli Zon, dan Sekretaris Jenderal Ahmad Muzani sebelumnya juga telah bersiap.

Mereka kemudian bersantap siang di ruang makan rumah Prabowo yang didominasi kayu dan kaca. Di ruangan yang dikelilingi tanaman hijau itu, keduanya menyantap rawon dan urap.

Seusai makan, pembicaraan dilanjutkan di perpustakaan. Inti pertemuan hanya dibicarakan empat mata, antara Prabowo dan Aburizal, sekitar satu jam. Pendamping lainnya menunggu di ruang lain. Entah apa yang dibicarakan. Yang jelas, setelah itu, Aburizal dengan santai mengutarakan niatnya mencoba berkuda.

Suasana pertemuan terlihat santai. Kedua calon presiden yang juga pengusaha ini banyak bercanda walau dengan serius mengutarakan kemungkinan koalisi formal saat menghadapi pemilihan presiden. Namun, keduanya mengaku belum membicarakan secara spesifik posisi capres dan cawapres.

Ditinjau dari capaian hasil pemilu legislatif, berdasarkan hitung cepat Kompas, Golkar meraih 15,01 persen dan Gerindra 11,77 persen. Memang, kedua partai belum mengumumkan koalisi yang mensyaratkan minimal 25 persen suara untuk bisa mengajukan pasangan di pilpres. Namun, pertemuan bisa jadi langkah yang secara taktis menguntungkan keduanya.

Syarat persentase minimal memang membuat koalisi partai lebih bersifat pragmatis. Padahal, koalisi adalah penggabungan kekuatan dan kelemahan yang akan bersinergi dalam pemerintahan dan parlemen dalam dinamika membangun negara dan bangsa.

Pembicaraan koalisi partai terus berlangsung. Namun, pilpres merupakan pertarungan sosok. Bicara tentang sosok, selalu terkait dengan cerita yang menyertainya. Dalam konteks Prabowo dan Aburizal, keduanya punya prestasi, selain juga dinilai punya kontroversi yang belum tuntas diselesaikannya.

Lima tahun ke depan, rakyat tentu menginginkan pemimpin baru yang sudah selesai dengan persoalan dirinya. Selain piawai menyiasati tantangan global, juga hati yang tertuju kepada rakyat. (Edna C Pattisina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com