Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramadhan Pohan: Politik Uang Terlalu Parah

Kompas.com - 05/05/2014, 09:17 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Politisi Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengatakan, politik uang dalam Pemilu Legislatif 9 April 2014 terlalu parah. Menurut dia, politik uang itu terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia, secara terstruktur, sistematis, dan masif.

"Politik uang sekarang terlalu parah. Tentu tidak bisa kita katakan setiap calon anggota legislatif terpilih itu karena pakai uang, tidak begitu juga, tapi persentase politik uang ini kentara sekali, di seluruh wilayah, secara terstruktur, sistematis, dan masif," ujar Pohan di Jakarta, Rabu (5/5/2014), seperti dikutip dari Antara.

Pohan yang juga maju sebagai caleg di daerah pemilihan Sumatera Utara I mengaku pernah mendengar ada sejumlah orang yang mempertanyakan ada tidaknya "upeti" atau imbalan yang diterima jika memilih dirinya.

"Mereka tanya, ini Bang Pohan ada 'gizi-nya' (uangnya) enggak, ada 'NPWP'-nya enggak. NPWP itu nomor piro wani piro," ucap Pohan.

Pohan mengatakan, rakyat tidak dapat disalahkan atas praktik politik uang yang terjadi. Menurut dia, praktik politik uang murni tanggung jawab pihak terkait yang seharusnya tidak hanya menjadi pengawas, tetapi juga mampu bertindak melakukan pencegahan.

Pohan sendiri mengaku belum akan bertindak atas kemungkinan adanya kecurangan yang terjadi di dapil-nya. Dia hanya menekankan bahwa berapa pun suara sah yang diperolehnya adalah suara-suara yang ikhlas mendukungnya tanpa imbalan.

"Saya sekarang masih tunggu (rekapitulasi) KPU. Katanya sih suara yang masuk ke saya 19.000, tapi saya mau katakan bahwa suara yang masuk ke saya baik yang ada sekarang maupun yang tercecer itu suara murni tanpa amplop, tanpa uang, dan saya harus menjaga kehormatan itu," ucap Wakil Ketua Komisi I DPR itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com