Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Cawapres Jokowi? Jusuf Kalla Bilang Tunggu Saja

Kompas.com - 21/04/2014, 21:41 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden RI 2004-2009 Jusuf Kalla enggan mengungkapkan lebih jauh tentang rumor pencalonannya sebagai wakil presiden untuk mendampingi Joko Widodo atau Jokowi.

Politikus Partai Golkar itu mengatakan, dirinya tidak memiliki kewenangan untuk mengajukan diri sebagai cawapres untuk partai lain. Penunjukan dirinya sebagai cawapres harus melalui mekanisme partai.

Hingga saat ini, Ketua Umum Palang Merah Indonesia itu belum pernah berdiskusi soal wacana pencalonannya sebagai wapres bersama Jokowi. Oleh sebab itu, Kalla menyerahkan pada mekanisme penetapan cawapres yang berlaku. "Saya sudah sering bilang, kita tunggu saja," ujar pria yang akrab disapa JK tersebut di Jakarta Theater, Senin (21/4/2014) malam.

Setelah menunjuk Jokowi sebagai bakal calon presiden, PDI Perjuangan belum menentukan siapa yang akan menjadi cawapres untuk berpasangan dengan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Beberapa nama sempat diisukan menjadi cawapres Jokowi, antara lain JK, Ryamizard Ryacudu, Mahfud MD, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Dalam sejumlah survei oleh lembaga riset sebelum pemilu legislatif, pasangan Jokowi-JK disebut-sebut sebagai pasangan yang paling difavoritkan. Dua hari setelah pelaksanaan pemungutan suara Pemilu Legislatif 9 April 2014, Kalla menemui Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di kantor DPP Nasdem. Sehari setelah itu, Nasdem menyatakan dukungan kepada Jokowi sebagai capres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com