Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasi Kebuli Spesial Cak Imin untuk Jokowi

Kompas.com - 13/04/2014, 07:47 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam kunjungan bakal calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ada suatu hal yang istimewa.

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar menghidangkan sajian spesial nasi kebuli kepada Jokowi dan petinggi PDI-P lainnya.

Kader PDI-P yang turut hadir seperti Wasekjen Hasto Kristianto dan aktivis anti korupsi Teten Masduki. Pertemuan tertutup antara kader PKB serta PDI-P itu berlangsung selama kurang lebih 90 menit.

"Pertemuan kami diakhiri dengan Shalat Maghrib yang diimami oleh Pak Syaefullah Maksum dan dilanjutkan dengan menikamati nasi kebuli," kata Muhaimin, dalam konferensi persnya, di DPP PKB, Jakarta, Sabtu (12/4/2014) kemarin.

Muhaimin mengatakan, silaturahmi antara PKB dengan PDI-P telah berlangsung lama. Secara prinsip, PDI-P dan PKB memiliki berbagai persamaan. Bahkan, Muhaimin mengatakan hubungan kedua partai politik itu memiliki chemistry kultural hingga ke grassroot atau akar rumput.

Bersama Jokowi, Muhaimin mengatakan hubungannya telah lama terjalin. Sedangkan hubungannya dengan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, menurut Muhaimin, sudah layaknya seperti anggota keluarga.

"Oleh karena itu, dengan mudah kami untuk melaksanakan diskusi dan membangun tahap awal menuju Pilpres," kata Muhaimin.

Sementara itu, Jokowi yang duduk di sisi kanan Muhaimin memuji kenikmatan nasi kebuli yang disajikan di sana. 

"Saya makan nasi kebuli sampai kenyang sekali, daging kambingnya sangat empuk. 'Apa Ibu Muhaimin yang memasak Pak?' tanya Jokowi kepada Muhaimin. Muhaimin pun hanya tertawa mendengar pertanyaan pria asal Surakarta itu.

Di sisi lain, Jokowi menjelaskan kalau pertemuan kedua parpol itu telah disepakati bersama untuk menjalin kerja sama antara PDI-P dan PKB. Namun dengan beberapa catatan, seperti konsultasi lebih lanjut dengan Dewan Syuro dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Selain itu, mereka juga menyepakati untuk membuat sebuah kesepakatan politis yang segera dituntaskan dalam waktu sesingkat-singkatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com