Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat dan PKB Akan Laris Diperebutkan Tiga Besar

Kompas.com - 11/04/2014, 18:18 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Tiga partai teratas pada pemilu legislatif, berdasarkan hasil hitung cepat lembaga-lembaga survei, diprediksi akan menentukan arah koalisi ke depan. Mereka juga diprediksi bisa mengusung bakal calon presiden masing-masing, berpasangan dengan calon wakil presiden dari partai lain.

"PDI-P, Golkar, dan Gerindra, tiga partai teratas ini akan memengaruhi bagaimana membagun koalisi politik. Bagaimana meyakinkan partai-partai lain untuk bergabung ke mereka," kata Direktur Eksekutif PolcoMM Heri Budianto dalam diskusi di Universitas Mercu Buana, Jakarta, Jumat (11/10/2014) siang.

Ia memprediksi, Partai Demokrat dan Partai Kebangkitan Bangsa akan menjadi partai yang paling laris diperebutkan oleh ketiga partai teratas tersebut. Hal ini mungkin terjadi karena perolehan suara kedua partai tersebut terpaut tipis. "PKB dan Demokrat sama-sama 9 persen dan sangat menentukan. Tidak berarti mereka yang lain tidak punya bargaining, tetapi angka kedua partai ini bisa sangat membantu perolehan suara tiga besar," ujar Heri.

Selain itu, menurutnya, kedua partai ini juga memiliki opsi calon wakil presiden yang cukup baik untuk disandingkan dengan calon presiden yang sudah ditetapkan oleh tiga partai teratas. Partai Demokrat memiliki 11 peserta konvensi capres yang saat ini belum menentukan pemenangnya. Adapun PKB memiliki tiga bakal capres, yakni Rhoma Irama, Mahfud MD, dan Jusuf Kalla.

Hendri memprediksi, saat ini posisi PKB masih memungkinkan untuk masuk ke tiga partai tersebut. Berbeda dari Partai Demokrat, menurutnya, partai berlambang berlian itu akan kesulitan jika bergabung dengan PDI-P. Lagi pula, selama ini ada konflik antara Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com