Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra: Luar Biasa, Kecintaan Rakyat kepada Prabowo

Kompas.com - 10/04/2014, 21:27 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Suhardi mengatakan, kekuatan struktur partai dan sosok Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto menjadi faktor yang mendongkrak perolehan suara partainya pada Pemilu 2014. Ia mengklaim ada "Prabowo Effect" terhadap Gerindra.

"Saya yakini itu ada karena kecintaan masyarakat kepada Prabowo sangat luar biasa," kata Suhardi, saat diskusi di Jakarta, Kamis (10/4/2014).

Hasil quick count sejumlah lembaga menunjukkan, perolehan suara Gerindra pada Pemilu 2014 berada di kisaran 11-14 persen. Suhardi mengatakan, partainya bersyukur dengan peningkatan perolehan suara yang signifikan dibandingkan Pemilu 2009. Pada Pemilu 2009, Gerindra mendapatkan 4,46 persen suara.

Peningkatan suara Gerindra, kata Suhardi, karena adanya perbaikan struktur partai secara masif di daerah-daerah. Gerindra, lanjutnya, mengadakan pelatihan kepada para pemuda hingga 21 angkatan.

"Jadi kami punya tim angkatan muda hingga di level kecamatan," katanya.

Selain itu, Suhardi mengakui, faktor lain yang juga turut berkontribusi adalah adanya serangan "siluman" yang dilakukan partainya. Serangan yang dimaksud adalah menyediakan berbagai hal yang menyentuh kebutuhan masyarakat, seperti mobil-mobil ambulans.

"Apa yang kami lakukan adalah mereka harus melihat Gerindra memberikan untuk rakyat. Kami berpikir cara terbaik adalah melayani rakyat," ujar Suhardi.

Dengan hasil yang tergambar pada quick count, Gerindra akan menjajaki koalisi dengan partai lain untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal calon wakil presiden.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com