Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awasi Kecurangan Pemilu, Pro Jokowi dan PDI-P Siapkan 5 Saksi di Tiap TPS

Kompas.com - 05/04/2014, 15:59 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Koordinator Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi mengatakan, timnya akan bersinergi dengan PDI Perjuangan dan relawan lain untuk membantu mengurangi kecurangan pemilu. Salah satu upayanya adalah dengan menempatkan 5 orang saksi pada tiap tempat pemungutan suara (TPS).

"Projo (bersama PDI-P) menyiapkan 5 orang per TPS se-Indonesia. Kami mengawasi baik saat pencoblosan maupun rekapitulasi perhitungan," kata Budi dalam jumpa pers "Jangan Curangi Jokowi" di Sekretariat Projo, Jakarta Selatan, Sabtu (5/4/2014).

Ia mengatakan, saksi-saksi ini berasal dari PDI-P, Projo, dan relawan-relawan lain. Mereka bertekad menempatkan saksi-saksi di 500.000 TPS di Indonesia. Saksi-saksi tersebut utamanya ditempatkan di lokasi rawan kecurangan.

Budi menyebutkan, kecurangan pemilu dilakukan dengan berbagai modus, dari masyarakat hingga petugas penyelenggara pemungutan suara. Ia mengatakan, kecurangan itu tampak dari terjadinya praktik politik uang yang dilakukan oleh beberapa tokoh pemuda atau masyarakat di berbagai daerah. Berdasarkan penelitian kecil yang dilakukan oleh Projo, mereka menemukan fakta bahwa petugas pengawas TPS sama dengan pemilu sebelumnya. Hal ini, menurut Budi, memudahkan terjadinya kecurangan.

Sementarabitu, Manra selaku Kepala Divisi Hukum Projo mengatakan, kecurangan lain datang dari dana sosial (dansos) yang tidak tepat sasaran. Ia menyebutkan, dana bansos naik menjadi Rp 91 triliun dari sebelumnya Rp 51 triliun. Menurutnya, hal ini berpotensi untuk disalahgunakan, apalagi bertepatan dengan pemilu. "Jika memang mengaku negarawan, lakukan (pencairan dana bansos) setelah pesta demokrasi selesai," kata Manra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatian

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatian

Nasional
Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Nasional
Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Nasional
Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Nasional
Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Nasional
Momen Jokowi Sambut para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Momen Jokowi Sambut para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Nasional
Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Nasional
Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Nasional
Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Nasional
Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Nasional
Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Nasional
Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Nasional
Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Nasional
Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas 'Montblanc' Isi Uang Tunai dan Sepeda 'Yeti'

Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas "Montblanc" Isi Uang Tunai dan Sepeda "Yeti"

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com